Mitra Godang Tua Ngaku Rugi Kelola Sampah Bantargebang

Kamis, 29 Oktober 2015 | 19:14 WIB
Mitra Godang Tua Ngaku Rugi Kelola Sampah Bantargebang
Ilustrasi sampah warga Jakarta [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT. Navigate Organic Energy Indonesia, mitra PT. Godang Tua Jaya dalam mengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantergebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, mengaku selama ini rugi.

Direktur Utama PT. NOEI Agus Nugraha Santoso mengungkapkan setiap tahun menerima uang Rp280 miliar, namun setelah dipotong biaya PPN sebesar 10 persen, PPH sebesar dua persen, dan community development sebesar 20 persen, perusahaan hanya menerima uang bersih sebesar Rp199 miliar.

"Anggaran segitu tidak menutupi biaya operasional. Kami merugi," ujar Agus di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (29/10/2015).

Agus mengaku biaya operasional perusahaan setiap tahun lebih dari Rp200 miliar.

"Dan buat penghijauan, maupun biaya operasional di lapangan. Itu di luar biaya kami untuk listrik," katanya.

Agus menambahkan perusahaannya rugi karena volume sampah warga Jakarta yang dibuang ke Bantargebang meningkat terus. Perjanjian awal, sampah yang masuk ke TPST Bantargebang 2.000-3.000 ton per hari, tapi kenyataannya, sekarang lebih dari itu.

"Karena volume sampah yang masuk terlalu besar sekali. Dari perjanjian diperkirakan sampah yang masuk 2.000-3.000 ton, sekarang 6.800 ton perhari," katanya.

Saat ini sedang terjadi polemik pengelolaan sampah. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menilai PT. Godang Tua Jaya wanprestasi dan meminta BPK mengaudit mereka. Kontrak kerjasama pengelolaan sampah dengan Godang Tua terancam diputus dan Dinas Kebersihan DKI Jakarta sudah siap untuk mengambil alih. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI