Bila Kodam Memaksa, Anak Pejuang 45 Bongkar Makam di TMP Kalibata

Kamis, 29 Oktober 2015 | 17:03 WIB
Bila Kodam Memaksa, Anak Pejuang 45 Bongkar Makam di TMP Kalibata
Keluarga mantan prajurit TNI AD di Perumahan Zeni, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (29/10/2015), demo tolak pengosongan rumah oleh Kodam Jaya [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak-anak mantan prajurit TNI AD mengancam membongkar makam orangtua mereka di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, kalau Komando Daerah Militer Jayakarta tetap menggusur rumah di Perumahan Zeni, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

‎"Sebagai bentuk kekecewaan, apabila Kodam Jaya tetap melakukan pengosongan paksa perumahan ini, maka kami keluarga pahlawan kemerdekaan akan membongkar makam orangtua kami di TMP Kalibata," kata salah satu putra pejuang kemerdekaan, Bogie, kepada Suara.com, di Perumahan Zeni, Kamis (29/10/2015).

Bogie menilai upaya pengosongan paksa rumah-rumah peninggalan mantan prajurit TNI menunjukkan negara tidak menghargai dan menghormati jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga untuk bangsa.

"Orangtua kami sudah mengorbankan nyawa, meninggalkan anak dan istrinya, tapi tidak dihargai. Jadi kalau tidak ada penghargaan, lebih baik kami dan pindahkan ke makam umum. Karena kalau tidak, orangtua kami pasti menangis melihat situasi ini," kata dia.

Bogie mengungkapkan keluarganya bersama warga lain menerima intimidasi dari Kodam Jaya agar segera mengosongkan rumah. Kodam juga memberikan surat peringatan ketiga untuk mengosongkan rumah yang jatuh temponya hari ini.

"Sejak tadi malam kami dapat kabar dari warga, pihak Kodam Jaya mengancam akan mengerahkan 1.200 tentara hari ini untuk melakukan pengosongan paksa perumahan. Makanya keamanan di sini kami perketat, akses-akses jalan ditutup, karena peringatan Kodam Jaya untuk pengosongan paksa membuat resah warga,"‎ katanya.

Bogie mengungkapkan saat ini di Perumahan Zeni tinggal 71 rumah milik keluarga para pahlawan kemerdekaan RI, pejuang Seroja Timor-Timur. Sebelumnya di sana ada 117 rumah, namun sebagian sudah pindah karena tak tahan intimidasi Kodam Jaya.

"Di perumahan ini rumah keluarga para pejuang ada 200 penghuni, dengan luas lahan 3,1 hektar," ujarnya.

Anak-anak mantan prajurit TNI AD telah membawa kasus ini ke DPR.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI