Suara.com - Insiden yang terjadi pada lap ke-7 balapan MotoGp di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (25/10/2015) membuat publik MotoGp terhenyak. Senggolan antara dua bintang lintasan balap, Valentino Rossi dan Marc Marquez masih saja jadi perbincangan hingga saat ini.
Sekilas, terlihat seperti Rossi yang menendang Marquez hingga terjatuh dari motornya dan tidak bisa meneruskan lomba. Namun, berdasarkan pemutaran ulang rekaman, ditambah bukti dari rekaman helikopter, terlihat bahwa stang Marquez-lah yang menyentuh kaki Rossi.
BACA JUGA:
Jelang Balapan Pamungkas di Valencia, Seluruh Italia Bela Rossi
Terlepas dari itu, Rossi tetap mendapat penalti dari penyelenggara MotoGP. Dirinya dihukum untuk start paling belakang dalam balapan pamungkas di Sirkuit Valencia, 8 November mendatang.
"Pendapat kami adalah memang kedua belah pihak melakukan kesalahan, namun sesuai dengan peraturan, Marquez tidak melakukan kontak apapun, tidak melanggar peraturan, namun kami merasa bahwa tingkahnya menjadi masalah bagi Rossi yang kemudian bereaksi. Sayangnya, dia (Rossi) bereaksi dengan cara yang melanggar peraturan," kata Direktur Balapan MotoGP Mike Webb seperti dikutip Cycleworld.
"Sepertinya itu akan jadi balapan yang hebat, namun sayangnya itu berakhir dengan sebuah insiden yang kontroversial," sambungnya.
Setelah sempat menyatakan enggan ikut serta dalam balapan di Valencia, Rossi akhirnya berubah pikiran. Karena dukungan dari fans, juga Perdana Menteri Italia, Rossi memutuskan untuk tetap turun kendati hanya punya peluang tipis untuk merebut gelar juara tahun ini.
Lalu, bagaimana pendapat para pebalap dan mantan pebalap atas insiden yang terjadi antara Rossi dan Marquez? Siapa memihak siapa? Berikut ini pendapat mereka seperti dikutip dari Cycleworld.
Dani Pedrosa (Repsol Honda)
"Ini insiden buruk untuk olah raga kita. Banyak orang yang menonton kita dan hal ini seharusnya tidak terjadi. Valentino Rossi adalah salah satu (pebalap) terbesar, ia punya banyak fans dan banyak anak muda yang menjadikannya panutan. Siapa saja bisa membuat kesalahan. Kita perlu memahami apa yang sebenarnya terjadi".
Andrea Dovizioso (Ducati)
"Marquez berlomba untuk mengejar podium, tapi juga untuk mengganggu Rossi. Reaksi Valentino melebihi batas dan itu bukan hal yang ingin kita saksikan. Saya yakin Marc memprovokasi dan Rossi masuk dalam perangkapnya. Rossi punya andil dalam ketegangan ini (dengan komentar-komentarnya) pada hari Kamis dan kita bisa mengatakan bahwa hubungan mereka sudah berakhir. Marc 'bermain-main' dengan Valentino, namun masih dalam aturan".
Andrea Iannone (Ducati)
"Ini situasi yang rumit dan rapuh, semua orang punya pendapat masing-masing, namun tak seorangpun suka apa yang terjadi. Saya pikir Marc memacu motornya terlalu lambat. Anda tidak bisa satu detik lebih lambat daripada kecepatan yang Anda catat beberapa jam sebelumnya (dalam pemanasan). Menurut pendapat saya, Marc punya potensi untuk tetap bersama Pedrosa dan Lorenzo.
Bradley Smith (Tech 3 Yamaha)
"Saya melihat insiden itu dan saya tidak sepakat dengan itu. Itu sesuatu yang seharusnya tidak diperbolehkan di MotoGP. Ini bukan insiden normal - menendang pebalap lainnya - dan saya mengikuti apa yang diputuskan oleh Race Director. Kami semua di sini untuk balapan dan melakukan upaya terbaik. Apa yang Marquez lakukan terhadap Valentino adalah terserah padanya. Kami, 24 pebalap di lintasan dan kami diperbolehkan untuk melakukan apa yang kami mau, meski kami tidak mengejar juara".
Pol Espargaro (Tech 3 Yamaha)
"Saya bisa memahami rasa frustasi Rossi karena Marquez mengganggunya, tapi Anda tidak boleh menyentuh seorang pebalap dengan sengaja dan mengangkat kaki dengan cara itu. Dari satu sisi, Marc tidak bermain sportif, ia mencoba mengganggu niat Rossi mengejar juara. Di sisi lain, saya terkejut, seorang pebalap dewasa dan berpengalaman seperti Rossi dapat bereaksi seperti itu. Valentino tidak pernah berbuat seperti ini sebelumnya. Race Direction, Komisi Keselamatan dan IRTA sudah mengevaluasi insiden seperti ini. Valencia akan menjadi balapan yang menarik".
Danilo Petrucci (Pramac Ducati)
"Ini situasi yang rapuh dan taruhannya amat besar. Meminjam istilah dalam sepak bola, ketika pelanggaran terjadi, hanya bek dan hakim garis yang tahu apa yang sebenarnya terjadi".
Casey Stoner
"Ada perbedaan besar antara kecerobohan berkendara dan dengan sengaja menjatuhkan seseorang".
Giacomo Agostini (Juara Dunia 15 kali)
"Valentino terjebak permainan Marquez yang kali ini lebih cerdas darinya. Ia sepertinya sudah memperkirakan rekasi Valentino yang seperti itu, sementara Marc tidak rugi sama sekali. Mereka saling menyalip satu sama lain. Anda seharusnya tidak masuk perangkap seperti ini, Anda tidak boleh melakukan manuver seperti ini, melebar, khususnya jika Anda Valentino Rossi. Apa yang ada di pikiran seorang pebalap pada keadaan seperti itu? Saya yakin bahwa Valentino marah, lelah, dan frustasi, tapi sampai belokan itu, itu adalah pertarungan yang hebat. Namun Valentino terkejut. Ia adalah profesional. Dalam kondisi seperti dia, saya juga akan marah kepada Marquez yang memprovokasi dan membuatnya lelah".
BERITA MENARIK LAINNYA:
Bagaimana Rasanya Mati? Ini Penjelasan Para Ahli Kimia
Cara Unik Jokowi Jawab Pertanyaan dalam Diskusi di Washington DC