KRI Disiapkan untuk Evakuasi Korban Asap di Jambi

Selasa, 27 Oktober 2015 | 17:54 WIB
KRI Disiapkan untuk Evakuasi Korban Asap di Jambi
Perahu bermotor berlayar di pedalaman Sungai Barito wilayah Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah yang tertutup kabut asap tebal, Senin (6/10). [Antara/Kasriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perintah Pusat ternyata menyiagakan kapal perang jenis Kapal Rerang Republik Indonesia (KRI) untuk mengevakuasi korban kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi. Namun itu akan dipakai dalam situasi darurat.

"Kita menyiapkan melihat keadaan yang paling jelek. Tapi melihat keadaan sekarang ini ternyata pemda dan satgas telah melakukan pekerjaannya dengan baik," kata Luhut di Jambi, Selasa (27/10/2015).

Ia cenderung memilih untuk tidak menggunakan KRI sebagai sarana pengevakuasi korban asap.

"Ya itu kita berjaga jaga saja. Tapi melihat sekarang ini sepertinya kita belum akan menggunakan itu. Kita berharap tidak akan menggunakan KRI," kata Luhut.

Luhut menjelaskan sampai saat ini pemerintah akan masih mengupayakan membuat hujan buatan sebagai salah satu penanggulangan asap.

"Terus akan kita lakukan," kata Luhut.

Ia menjelaskan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana sudah mengupayakan rekayasa hujan buatan di beberapa wilayah yang masih terdapat titik api penyebab asap.

"Tadi (hujan) ini sebagian dari hujan buatan, dan sekarang kita bekerja terus. Kita berharap hujan ini terus akan datang," kata Luhut.

Sebelumnya, Menkopolhukam melakukan rapat koordinasi penanganan asap bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

Selain itu rapat juga dihadiri oleh Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei, Ketua DPR RI Setya Novanto, dan Plt Gubernur Jambi Irman. Setelahnya rombongan menteri meninjau Puskesmas Putri Ayu yang digunakan sebagai penampungan untuk pengobatan korban asap. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI