PLN Akan Data Ulang Pelanggan Listrik Bersubsidi

Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 25 Oktober 2015 | 19:15 WIB
PLN Akan Data Ulang Pelanggan Listrik Bersubsidi
Petugas Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat bersama petugas dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengadakan razia sambungan listrik di kawasan Johar Baru, Jakpus. (25/3). (Suara.com/Oke Atmaja)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) akan mendata ulang pelanggan listrik 450VA dan 900VA yang disubsidi untuk memastikan penggunanya adalah masyarakat miskin.

"Ada penduduk yang sebenarnya mampu, tetapi saat ini disubsidi. Itu yang akan diukur, supaya yang menerima subsidi benar-benar penduduk yang butuh dan tidak mampu sesuai data TNP2K," ujar Pelaksana Tugas Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto di Jakarta, Minggu.

Ia menuturkan berdasarkan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), pelanggan miskin sekitar 24 juta penduduk, sedangkan pelanggan listrik 450VA dan 900VA yang disubsidi berjumlah 45 juta untuk 450VA dan 900VA.

Undang-undang tentang kelistrikan, kata dia, mengamanahkan subsidi listrik untuk masyarakat tidak mampu dan dalam undang-undang tersebut diatur lebih detail penentuan masyarakat tidak mampu.

Menurut Bambang, pihaknya menginginkan subsidi listrik lebih tepat sasaran untuk masyarakat yang benar-benar miskin dan tidak berencana menaikkan harga listrik.

"Tidak ada kenaikan, harga listrik tidak berubah. Yang diarahkan oleh pemerintah itu penyaluran subsidi yang tepat sasaran," ujar dia.

Ia mengatakan PLN belum memiliki rencana perubahan harga untuk subsidi dan menunggu pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.

"Tidak ada rencana kenaikan, iya sampai 2016 kita tidak ada rencana kenaikan harga," tutur dia.

Selain itu, ia juga mendorong masyarakat mampu yang masih menggunakan daya 450VA-900VA untuk berpindah ke daya 1.300VA.

Sementara itu, menurut Kementerian ESDM, pemerintah hanya menganggarkan subsidi listrik sebesar Rp37 triliun dalam RAPBN 2016, turun dari anggaran 2015 sekitar Rp66 triliun karena subsidi listrik dinilai tidak tepat sasaran dan dinikmati penduduk yang mampu.

Mulai tahun depan, pengguna subsidi listrik dipangkas untuk penduduk yang benar-benar miskin. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI