Suara.com - Mantan PM Inggris Tony Blair meminta maaf atas kekeliruannya terlibat dalam perang Irak. Perang ini, kata Blair, memicu gerakan militan Daulah Islam atau ISIS.
Permintaan maaf ini disampaikan Blair dalam wawancara dengan reporter Fareed Zakaria di stasiun televisi Amerika, CNN. Dalam pernyataannya, Blair juga meminta maaf kepada seluruh elemen yang ikut terlibat dalam perang menggulingkan rezim Saddam Husein.
"Saya minta maaf karena informasi dari intelejen yang kami terima ternyata keliru," katanya.
"Saya juga minta maaf atas kesalahaan perencanaan untuk mencopot rezim (Saddam)," lanjutnya.
Rekaman wawancara ini rencananya akan tayang Minggu (25/10/2015) waktu setempat. Blair tak membantah keputusan perang justru memicu protes masif di seluruh dunia dan konflik baru di Timur Tengah.
Dalam keterangannya Blair mengatakan perang Irak yang digagas bersama AS memancing berdirinya sejumlah kelompok militan radikal, termasuk ISIS.
"Saya pikir itu benar. Kami yang terlibat menumbangkan Saddam bertanggung jawab dengan apa yang terjadi saat ini (di Timur Tengah)," tutupnya. (Mirror)