Suara.com - BMKG Wilayah V Jayapura mengungkapkan bahwa menurut laporan satelit kini tercatat 420 titik api (panas) yang ada di Papua dan sebagian besar di Papua Selatan.
Jumlah titik api di kawasan Papua Selatan memang makin banyak, bahkan hingga mencapai Kabupaten Boven Digul, yang sebelumnya tidak terpantau dari satelit, kata Kepala Subdit Pelayanan Jasa BMKG Wilayah V Jayapura Zem Padama di Jayapura, Sabtu (24/10/2015).
Ia mengatakan meningkatnya titik api itu disebabkan musim kemarau yang berkepanjangan sebagai dampak El Nino sehingga mempercepat terjadinya kebakaran lahan.
Apalagi di kawasan itu banyak terdapat padang rumput yang saat ini kondisinya kering hingga mudah terbakar.
Karena itu, masyarakat diharapkan tidak membakar lahan mengingat dampak yang ditimbulkan menyebabkan munculnya kabut asap, selain di wilayah itu sendiri juga di kawasan sekitarnya, kata Zem Padama.
Menurut Zem, bertambahnya titik api dan angin yang bertiup dari timur hingga tenggara menyebabkan kabut asap menutupi kawasan Papua Selatan serta daerah sekitarnya seperti Timika.
Bahkan asap dilaporkan menyebar hingga ke Ambon, jelas Padama. Ia menambahkan bahwa kemarau di Papua Selatan diperkirakan berlangsung hingga minggu kedua Desember.
Sementara itu, Dandrem 174 Merauke, Brigjen TNI Supartodi, secara terpisah mengatakan bahwa tim satgas pemadaman api sebagian sudah dikirim ke Bade untuk, bersama aparat keamanan lainnya dan masyarakat, memadamkan lahan yang terbakar di kawasan itu.
Selain itu, tim bersama Pemda senantiasa mengimbau agar masyarakt tidak melakukan pembakaran lahan, apa pun alasannya, harap Brigjen TNI Supartodi.
Wilayah Korem 174 meliputi Kabupaten Merauke, Mappi, Boven Digul, Asmat dan Kabupaten Mimika. (Antara)
Titik Panas di Papua Melonjak Jadi 420
Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 24 Oktober 2015 | 15:10 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Viral Fenomena Alam bak 'Awan Kinton' Jatuh, Begini Penjelasan BMKG
16 November 2024 | 19:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI