Jika Jokowi Ganti Jaksa Agung, Diminta Bukan Lagi dari Parpol

Sabtu, 24 Oktober 2015 | 13:46 WIB
Jika Jokowi Ganti Jaksa Agung, Diminta Bukan Lagi dari Parpol
Jaksa Agung HM Prasetyo. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden RI Joko Widodo apabila benar akan mengganti Jaksa Agung H.M Prasetyo diharapkan tidak dari kalangan partai politik.

"Jaksa Agung ini sangat teknis. Jadi lebih baik yang jadi Jaksa Agung itu orang karir, profesional," kata pakar hukum pidana Chairul Imam ketika diskusi dengan tema "Hukum dan Pertaruhan Politik" di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/10/2015).

Chairul menilai apabila Jaksa Agung tetap dari kalangan partai politik seperti yang saat ini dipegang oleh Prasetyo yang merupakan politisi dari Nasdem maka orang tersebut bisa menimbulkan adanya loyalitas ganda antara hukum dan politik.

"Karena dia sudah mengetahui selain siapa personel Kejaksaan yang setan dan malaikat," ujarnya.

Terkait posisi Jaksa Agung yang dipegang oleh Prasetyo, Chairul menilai akan ada balas jasa dengan partainya Nasdem yang membawa ia memimpin di kejaksaan.

"Dia berpikir saya tidak akan jadi Jaksa Agung tanpa partai saya. Jadi yang kami ragukan sekarang, cuma jangan-jangan loyalitasnya bukan kepada presiden, tapi kepada parpolnya yang diutamakan," katanya.

Lebih jauh, ia menerangkan, seorang Jaksa Agung juga harus memahami anatomi kejaksaan. Sebab, dia merupakan pembuat keputusan di seluruh institusi Kejaksaan. Apabila tidak mengerti hal tersebut maka dapat lebih berbahaya.

"Kejaksaan Agung karena tidak ada politis, yang ada teknis, satu-satunya decision maker ya jaksa agung. ‎Bayangkan kalau dia tidak tahu anatomi Kejaksaan Agung?" pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI