Suara.com - Kementerian Kesehatan mencatat adanya peningkatan jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) akibat bencana kabut asap kebakaran lahan di Sumatera dan Kalimantan hingga Oktober 2015 ini.
"Rata-rata peningkatan itu mencapai 500 orang per minggunya," kata Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kemenkes Achmad Yulianto di Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Kesehatan jumlah penderita ISPA di Kalimantan Tengah mencapai 52.213 kasus, sementara Riau sebanyak 65.232 kasus, Jambi 1.747 kasus, Sumatera Selatan 101.332 kasus, Kalimantan Barat 43.477 kasus, dan Kalimantan Selatan mencapai angka 97.430 kasus.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyatakan keprihatinannya seiring dengan kondisi kesehatan masyarakat yang terus memburuk.
Dia pun mengimbau agar masyarakat tetap melakukan upaya pencegahan dari risiko terpapar kabut asap dan melakukan langkah pengobatan jika sudah terjangkit penyakit.
"Kita tidak bosan menyerukan agar masyarakat mencegah paparan kabut asap secara langsung. Pakai masker kalau keluar. Anak-anak sekolah juga sebaiknya diliburkan ketika tingkat ISPU nya sudah berada pada level berbahaya," sambung Menkes di kesempatan yang sama.
Khusus untuk bayi dan balita sebagai kelompok muda yang rentan, Menkeas mengimbau agar sang ibu tetap memberikan ASI dan makanan terbaik agar kondisinya tetap stabil.
"Anak diberikan ASI agar fisik dalam keadaan baik. Kalau memang dibutuhkan evakuasi kita sudah sediakan rumah singgah dan shelter di wilayah yang terdampak bencana kabut asap," pungkasnya.