Suara.com - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan memantau 30 rekening atas permintaan Bareskrim Polri karena diduga ada aliran dana terkait kasus korupsi pengadaan sepuluh mobile crane di PT. Pelindo II.
"Rekening yang dipantau lebih dari 30 nama, lebih dari dua puluh perusahaan, kan banyak," kata Ketua PPATK M. Yusuf usai rapat dengan Panitia Khusus Pelindo II di DPR, Kamis (22/10/2015).
Yusuf belum mau memaparkan siapa pemilik rekening tersebut dengan alasan menjaga kerahasiaan.
PPATK, katanya, saat ini tengah melakukan identifikasi dan segmentasi atas rekening itu.
"Ini bukan pembatasan, itu menggampangkan pekerjaan. Supaya tidak ke mana-mana pekerjaannya," ujar dia.
Dalam waktu dekat, katanya, PPATK akan koordinasi dengan Bareskrim Polri agar penanganan kasus Pelindo II lebih fokus.
Yusuf juga mengungkapkan PPATK tak hanya menerima permintaan, tapi juga KPK untuk menelusuri sejumlah rekening.
"Tahun 2014 KPK mengajukan permohonan pada kami untuk melakukan penelusuran terhadap beberapa nama dan pada Juli 2015 polisi juga meminta hal yang sama," katanya.
Dia menyarankan Pansus Pelindo II fokus pada apa yang mau diambil dan dicari.
"Sementara yang dibahas (Bareskrim) masalah mobil craine. Di KPK objek craine-nya namun bukan mobil craine, diquise craine, apakah ini sama atau tidak," ujar Yusuf.