Suara.com - Isu reshuffle Kabinet Kerja jilid kedua santer terdengar lagi. Anggota DPD Bambang Sadono mengatakan kalau reshuffle jilid kedua tetap memakai cara perombakan jilid yang pertama, tidak akan mendapatkan orang yang tepat karena ada kepentingan politik.
"Makanya kalau isu reshuffle dilakukan dengan cara-cara ketika kabinet itu dibentuk, atau ketika reshuffle yang kemarin akan sulit mendapatkan orang yang bagus yang bisa menyelesaikan persoalan," kata Bambang di gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2015).
"Karena (politik) dagang sapinya masih kuat banget," Bambang menambahkan.
Menurut Bambang seringkali antar menteri terjadi perbedaan pendapat tentang suatu kebijakan. Menurutnya, itu menunjukkan adanya intervensi dari pihak luar.
"Bahwa pengaruh-pengaruh di luar itu masih mendikte menteri-menteri itu. Itu nanti misal di reshuffle pun tidak akan memberi dampak banyak harapan," kata Bambang.