Sekjen Jakmania Tulis Surat Permohonan Maaf

Ardi Mandiri Suara.Com
Kamis, 22 Oktober 2015 | 06:49 WIB
Sekjen Jakmania Tulis Surat Permohonan Maaf
Pendukung Persija Jakarta, The Jakmania, mendatangi kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jalan Gerbang Pemuda No. 3 Senayan, Jakarta, Selasa (11/8). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal "The Jakmania" (pendukung tim Persija) Febrianto (37) menulis surat pernyataan berisi permohonan maaf terkait tuduhan penghasutan melalui twitter terhadap penyelenggaraan final Piala Presiden antara Persib melawan Sriwijaya FC di Gelora Bung Karno Jakarta.

"Surat Febrianto itu mengatasnamakan pribadi dan sebagai Sekjen The Jakmania meminta maaf secara terbuka kepada publik," kata pengacara Febrianto, Muhammad Halim di Jakarta, Rabu.

Halim mengatakan surat pernyataan itu juga ditujukan kepada keluarga, Kapolda Metro Jaya dan Gubernur DKI Jakarta karena ketidaknyamanan akibat kicauan melalui twitter tersebut.

Halim menuturkan kliennya tidak bermaksud memprovokasi para pendukung Persija untuk bertindak anarkis karena kicauan media sosial itu merupakan aksi balasan melalui twitter.

Halim menganggap Febrianto menyampaikan perasaan emosi sesaat melalui twitter dan hanya ingin kondisi Jakarta dijamin aman selama penyelenggaraan final Piala Presiden.

Halim menambahkan Ferbianto tidak menyangka kicauan melalui twitter mendapatkan reaksi beragam dari anggota The Jakmania yang lainnya hingga menimbulkan anarkis.

Namun, dalam surat itu, Febrianto mengakui beberapa komentar pada twitternya menimbulkan pesan penghasutan terhadap pendukung Persija.

"Hak ini merupakan kekhilafan saya karena tidak menyadari posisi saya sebagai Sekjen The Jakmania dan sensitif isu yang saya tweetkan," ujar Febrianto dalam surat pernyataan itu.

Mantan jurnalis salah satu media cetak nasional itu membantah mengendalikan dan merancang insiden pelemparan yang dilakukan oknum The Jakmania terhadap kendaraan asal Bandung.

Terkait penolakan Persib bertanding di Jakarta, Febrianto mengakui hal itu merupakan penolakan dari sebagian besar anggota The Jakmania, sehingga dikhawatirkan menimbulkan kerusuhan di wilayah Ibu Kota itu.

Febrianto menegaskan Kota Bandung Jawa Barat sebagai rumah kedua karena sempat tinggal selama 10 tahun dengan pengalaman berhubungan dengan sejumlah komunitas.

"Banyak kawan saya adalah pendukung Persib. Saya tidak mungkin dan tidak ada dalam hati saya untuk mengobarkan kebencian kepada Bandung atau pun Persib," tegas Febrianto.

Febrianto juga menuliskan persoalan Viking dan Jakmania merupakan persoalan perseteruan yang berakar kuat dan sangat dalam yang tidak dapat diselesaikan dalam satu malam.

Ke depan, Febrianto berjanji akan berusaha membina anggota The Jakmania sebagai suporter tim sepak bola yang baik dan tertib dan menjadikan sepak bola sebagai alat pemersatu bukan memecah belah.

"Lebih khusus, saya juga akan dengan sekuat tenaga dan pikiran untuk mengadakan upaya-upaya rekonsiliasi antara The Jak dengan Bobotoh untuk menghilangkan segala perseteruan yang ada agar kami sebagai basis suporter terbesar di Indonesia dapat menciptakan iklim persepakbolaan yang kondusif," tutur Febrianto. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI