Ketua Umum Bantah Semua Keributan di Piala Presiden Ulah Jakmania

Rabu, 21 Oktober 2015 | 19:59 WIB
Ketua Umum Bantah Semua Keributan di Piala Presiden Ulah Jakmania
Ketua Umum The Jakmania Richard Achmad Supriyanto mendatangi Polda Metro Jaya, Rabu (21/10/2015), untuk membesuk Sekretaris Jenderal The Jakmania Febrianto [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum The Jakmania Richard Achmad Supriyanto membantah tudingan aksi anarkis di sejumlah tempat di Jakarta saat berlangsung final Piala Presiden di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (18/10/2015), seluruhnya dilakukan anak-anak Jakmania. Menurut Richard, kericuhan tersebut dilakukan oleh massa yang tidak terorganisir.

"Jangan sampai konotasi teman-teman media bahwa kejadian itu Jakmania. Gak juga. Itu kan massa cair. Ada anak pelajar dan sebagainya," kata Richard di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/10/2015).

"Artinya yang harus digarisbawahi, Jakmania itu orange, orange itu belum tentu Jakmania. Itu saya sampaikan ke Kapolda dan Kapolri. Jangan sampai ada konotasi warga Jakarta Jakmania juga. Nggak juga," tambah Richard.

Selain itu, Richard juga angkat bicara mengenai postingan yang ditulis Sekretaris Jenderal The Jakmania Febrianto di akun media sosial, Twitter. Menurutnya, Febrianto tidak mempunyai kepentingan apapun terkait kicauan-kicauannya di media sosial. Dia menganggap tweet yang ditulis Febrianto hanya kritik.

"Soal tweet itu gak ada maksud tertentu. Artinya memang tweet itu lebih mengkritik. Terkait The Jak sudah dalam posisi sudah disudutkan publik, maka berharap teman-teman media, bantu juga bahwa ini tidak ada maksud apa-apa," kata dia.

Menurut Richard mustahil Febrianto menghasut Jakmania untuk menyerang Bobotoh. Soalnya, Febrianto juga ikut menghadiri pertemuan-pertemuan untuk pengamanan jelang final Piala Presiden. Bahkan, katanya, Febrianto dan Richard sudah tiga kali ikut pertemuan dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian.

"Kita koordinasi dengan kepolisian sudah tiga minggu, bukan satu atau dua hari. Kita di sini (polda) sudah tiga kali pertemuan. Febri juga ada ikut bareng. Kita ketemu Kepala BIN hari Kamis, Febri juga ada," kata dia.

"Artinya kita minta ke temen media untuk menyampaikan beritanya jangan dikonotasikan ada hal lain. Jadi maksud saya kita melihat sesuatu dengan jernih. Ini urusan olahraga, jangan sampai ada hal lain di luar itu," tambahnya.

Febrianto ditetapkan menjadi tersangka kasus penghasutan Jakmania melalui media sosial untuk berbuat anarkis menjelang final Piala Presiden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI