Suara.com - Anggota DPR dari Fraksi PKB Yanuar Prihatin mengatakan revolusi mental seharusnya jangan hanya menjadi wacana pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Revolusi mental Indonesia tidak jelas, sebab hanya berupa jargon, slogan dan belum bergerak secara nasional," ujar Yanuar di Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Revolusi mental, katanya, seharusnya berjalan mulai dari orang-orang di lembaga eksekutif maupun legislatif. Kalau anggota DPR atau pejabat pemerintah ada yang terseret kasus korupsi, bagaimana mau menularkan revolusi mental kepada rakyat, katanya.
"Orang sukses itu karena mempunyai mental yang baik, bukan orang pintar yang lulus S2 atau S3, melainkan mental yang baik," katanya.
Yanuar menambahkan orang dipecat dari pekerjaan bukan karena dia tidak punya keahlian, tapi karena mentalnya yang buruk.
Negara-negara bisa maju, katanya, karena masyarakat dan pejabatnya mempunyai mental yang baik bukan karena kepintaran berpikir mereka.
Dalam hal ini, kata dia, DPR perlu menghidupkan lagi ideologi Pancasila sebagai sumber informasi penbentuk watak. [Muhamad Ridwan]