Suara.com - Pengamat demokrasi Abdur Rozaki meminta publik jangan serius-serius menanggapi wacana pembentukan program bela negara yang disampaikan Kementerian Pertahanan.
"Tidak usah serius menanggapi bela negara, Kemenhan juga sepertinya tidak terlalu serius mewacanakan hal tersebut," kata Abdur Rozaki di kampus S2 Universitas Paramadina, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (21/10/2015).
Abdur mengungkapkan anggaran pembentukan program bela negara saja tidak ada dalam Anggaran Pembelanjaan Negara 2016.
"Kalau di APBN tidak ada, anggaran mau diambil dari mana perusahaan tidak mungkin," kata Abdur.
Menurut Abdur isu bela negara nanti akan hilang dengan sendirinya. Wacana tersebut, menurut dia, merupakan sisa-sisa Orde Baru dalam konteks politik masa mengambang.
"Masyarakat sekarang tidak mudah tertipu oleh pemerintah, karena sudah lama ditipu dan sekarang sudah pintar," kata Abdur.
Dalam UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, katanya, juga tidak menyebutkan secara tegas program bela negara.
Undang-undang, katanya, hanya merinci apa saja program keikutsertaan warga dalam upaya bela negara, yaitu pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran, pengabdian sebagai prajurit TNI baik sukarela maupun wajib, serta pengabdian sesuai profesi. (Muhamad Ridwan)