Suara.com - Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional, Antar Sianturi, mengatakan i-Doser bukan jenis norkoba, melainkan gelombang magnetik yang dapat merusak saraf otak jika dinikmati terus.
"Bukan jenis narkoba, i-Doser sejenis yang mempengaruhi otak melalui gelombang magnetik," ujar Antar Sianturi kepada suara.com di gedung DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2015).
Narkoba merupakan zat adiktif berbahaya yang dapat merusak saraf otak, kalau I-Doser ialah gelombang magnetik yang kalau terus dinikmati dapat mempengaruhi saraf otak.
Antar Sianturi mengatakan jika i-Doser terus dinikmati, pikiran orang yang menikmati akan terasa melayang-layang. Gelombang magnetik akan bereaksi seolah-olah membuat penikmatnya seperti menikmati ekstasi.
"Pikiran akan melayang, karena berawal dari pikiran maka dari pikirannya bisa melayang-layang," katanya.
Aplikasi i-Doser bisa di-download di internet ke ponsel. Kehadiran aplikasi ini telah meresahkan sebagian orangtua di Ibu Kota Jakarta.
Merespon keresahan masyarakat, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memblokir situs i-Doser. (Muhamad Ridwan)