Suara.com - Serangkaian serangan udara yang dilancarkan pesawat tempur Rusia menewaskan 45 orang di Provinsi Latakia, Suriah. Informasi tersebut disampaikan Badan Pemantau Hak Asasi Manusia di Suriah, hari Selasa (20/10/2015).
Direktur badan pemantau yang berkantor di Inggris itu, Rami Abdulrahman, mengatakan bahwa serangan-serangan udara Rusia pada Senin (19/10/2015) malam menghantam Jabal al-Akrad, sebuah kawasan di provinsi yang terletak di pesisir Suriah tersebut.
Rami, sebagaimana dikutip Reuters, menyebutkan bahwa salah satu korban tewas adalah komandan pemberontak. Sang komandan menjabat sebagai kepala staf Divisi Pesisir Utama, sebuah faksi pemberontak yang dibekingi kekuatan Barat. Mereka bertempur di bawah bendera "Free Syrian Army (FSA)".
Sebulan sudah militer Rusia ambil bagian dalam krisis Suriah. Rusia, yang membantu pasukan Suriah di bawah pemerintahan Presiden Bashar al-Assad mengerahkan pasukan udaranya untuk menggempur kantung-kantung pertahanan ISIS.
Namun, negara-negara Barat menuding Rusia juga menggempur basis pemberontak yang notabene dibekingi CIA, badan intelijen Amerika Serikat.