Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin menarik investor asing menyusul kebijakan Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta memangkas nilai Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara 2016.
Sebelumnya, DPRD DKI bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah DKI menyepakati besaran di KUA-PPAS yang menjadi dasar dibentuknya APBD 2016 sebesar Rp62,5 triliun. Jumlah tersebut berkurang jauh dari target Pemprov DKI sebesar Rp73.08 triliun.
"Nggak apa-apa memang segitu, ikutin aja, daripada ribut lagi. Kalau saya sampai ribut lagi ya saya gunakan Pergub (peraturan gubernur) lagi, nanti ribut lagi dia orang. Nggak apa-apa makanya saya mau ke Singapura," ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/10/2015).
Ahok ke Singapura, antara lain untuk membentuk aset manajemen company bersama pengusaha-pengusaha di sana. Ahok berharap sebagian dari mereka tertarik menanamkan modal di Jakarta.
"Supaya para investor bisa masuk ke sini dan saya mau mengundang IDB (Islamic Development Bank) termasuk Temasek termasuk fund manager lain," kata Ahok.
"Nah kita pengen undang dia masuk, lalu biayain semua proyek kita. Total proyek kita itung-itungan ternyata ada 30 miliar dolar," Ahok menambahkan.
Mantan Bupati Belitung Timur menjelaskan besaran dana tersebut bisa dipakai untuk membangun beberapa infrastruktur, di antaranya untuk persiapan pelaksanaan Asian Games, pembangunan Light Rail Transit, dan pengelolaan sampah.
Untuk menyukseskan rencana tersebut, Ahok mengatakan sudah berkoordinasi dengan Presiden Joko Widodo saat sama-sama menyaksikan laga final Piala Presiden 2015 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan.
"Jadi sekarang bedanya apa, ada Keppres yang menjamin infrastruktur yang memang secara bisnis orang tidak tertarik untuk kamu lakukan pembangunan itu, setelah dia bangun bisa dibeli kembali dengan APBD. APBD, kan mereka potong nih 2016 ya nggak papa, begitu duitnya melebihi kan bisa ada APBD 2017. Kalau sistem penganggaran bisa jalan, saya beli lagi," kata Ahok.