Nasdem Tunggu KPU untuk Pengganti Patrice di DPR

Selasa, 20 Oktober 2015 | 11:56 WIB
Nasdem Tunggu KPU untuk Pengganti Patrice di DPR
Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasional Demokrat Nining Indra Saleh menyerahkan surat pengunduran diri Patrice Rio Capella sebagai anggota dewan kepada Wakil Ketua DPR Agus Hermanto [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Demokrat telah mengajukan nama pengganti Patrice Rio Capella sebagai anggota DPR ke Komisi Pemilihan Umum. Sebelum nama tersebut diserahkan ke DPR, KPU akan mengklarifikasi surat pengunduran diri Patrice dan mengecek administrasi kandidat pengganti.

"Ini sedang diproses untuk mencari penggantinya melalui proses klarifikasi dari KPU. Nanti pada saatnya akan disampaikan kepada pimpinan DPR (pengganti Patrice)," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Nining Indra Saleh, kepada Suara.com, Selasa (20/10/2015).

‎Dia menjelaskan calon pengganti Patrice merupakan calon anggota legislatif yang perolehan suaranya berada di bawah Patrice pada Pemilihan Umum Legislatif 2014.

"Penggantinya sesuai ketentuan Undang-undang, perolehan suara berikut setelah Patrice Rio Capella.‎ Tapi perlu ada klarifikasi dari KPU dulu, sebelum nanti diserahkan ke pimpinan DPR dan meneruskan kepada bapak Presiden," kata dia.

Menurut penelusuran Suara.com di situs KPU, nama calon anggota legislatif pada Pemilu Legislatif 2014 yang meraih suara terbanyak setelah Patrice ialah Anarulita Muchtar.

Kamis (15/10/2015), Patrice ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga menerima hadiah dari Gubernur Sumatera Utara (nonaktif) Gatot Pujo Nugroho dan istri: Evy Susanti, atas jasanya memfasilitasi penanganan perkara korupsi dana bantuan sosial di Sumatera Utara ketika diusut oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. Keterlibatan Patrice dalam perkara tersebut terungkap dari sadapan pembicaraan antara Gatot dan Evy.

Kasus tersebut diduga akan terus meluas dan akan menyerempet sejumlah nama orang penting.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI