Suara.com - Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu mengatakan, program pembentukan kader bela negara akan diresmikan pada Rabu (22/10/2015) nanti. Ditargetkan, Pemerintah akan menciptakan sebanyak 100 juta kader bela negara selama 10 tahun ke depan.
"Bela negara akan tanggal 22 Oktober diresmikan," kata Ryamizard di DPR RI, Jakarta, Senin (19/10).
Dia menuturkan, anggaran untuk pelatihan kader dari APBN. Namun ia tak menyebutkan berapa anggaran untuk program pembentukan kader bela negara tersebut.
"Anggaran itu banyak, mau anggarkan sendiri dari APBN ada," ujarnya.
Menurutnya, program bela negara itu salah satu bentuk untuk menanamkan nasionalisme bagi warga negara agar mencintai bangsa dan republik ini.
"Sekarang saya tanya, kamu (wartawan) cinta nggak sama negara ini. Kalau cinta, itu kamu sudah bela negara," ujarnya.
Dia membandingkan Warga Amerika Serikat yang ikut bela negara, dengan warga Indonesia yang masih sangat sedikit. Dia mengklaim, saat ini sudah banyak masyarakat yang ingin mendaftar ke Kementerian Pertahanan RI untuk menjadi kader dan mengikuti pelatihan bela negara.
"Sekarang banyak yang sudah mau daftar ke Kemhan minta dilatih (bela negara," tuturnya.
Dia menambahkan, program bela negara ini adalah amanat konstitusi, UUD 1945.
"Undang-undangnya ada dalam UUD 45', hak dan kewajiban setiap warga negara. Kalau mau dibuat khusus (UU-nya) silahkan, tapi ini sudah ada UU-nya," pungkasnya.
Sebelumnya, Ryamizard mengatakan program pembentukan kader bela negara merupakan gagasan pemerintah untuk mempersiapkan warga negara dalam menghadapi dua ancaman, baik militer maupun non militer. Dia menekankan kalau program ini bukan wajib militer dan tidak selalu berkonotasi mengangkat senjata.
Kementerian Pertahanan akan menyelenggarakan pembentukan kader pembina bela negara mulai 19 Oktober 2015 di 45 kabupaten dan kota secara serentak.
Melalui pelatihan tersebut, kementerian mencanangkan tahun ini berhasil menyiapkan 4.500 warga sipil pembina kader bela negara. Di tahun-tahun berikutnya, para pembina tersebut yang akan melatih warga sipil lainnya.