Suara.com - Kepala BMKG Gorontalo Indar Adi Waluyo meminta mewaspadai angin kencang yang terjadi di Gorontalo dan Sulawesi Utara, sebagai dampak dari badai tropis yang terjadi di Pasifik Selatan.
"Dua sampai tiga hari ke depan akan terjadi angin kencang. Kami menghimbau masyarakat waspada saja, selebihnya untuk kegiatan penerbangan di Bandara Jalaluddin masih aman," ujarnya di Gorontalo, Minggu (19/10/2015) .
Ia menjelaskan sejak Januari hingga bulan Oktober 2015, terdapat sekitar empat badai yang melintas di samudera Pasifik Selatan.
"Biasanya bibit badai tumbuh di atas Papua sebelah Timur, kemudian bergerak ke Barat sampai Filipina dan belok ke atas sampai Taiwan dan Jepang," katanya.
Ketika badai bergerak mendekat Pulau Filipina, maka dampak angin kencang akan terasa di wilayah Gorontalo dan Sulawesi Utara serta menyebabkan tingginya gelombang di Laut Sulawesi.
Sementara itu Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Bitung mengeluaran peringatan badai dan cuaca buruk, yakni gelombang laut 3 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Samudera Pasifik Utara Halmahera, Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sangihe dan Laut Maluku bagian Utara.
Sedangkan di Teluk Tomini (Selatan Gorontalo) kecepatan angin diprediksi 5-15 knot, berawan, dengan geombang laut sekitar 1,2-2 meter.
Sementara keadaan cuaca perairan Utara Sulawesi diperkirakan berawan dengan tinggi gelombang 1-2 meter. (Antara)
BMKG: Gorontalo Waspada Dampak Badai Tropis
Ardi Mandiri Suara.Com
Senin, 19 Oktober 2015 | 05:07 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Badai Bert Lumpuhkan Irlandia dan Inggris: Ribuan Rumah Tanpa Listrik, Transportasi Lumpuh
24 November 2024 | 14:09 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI