Mereka hidup secara nomaden di hutan rimba sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas.
Keadaan kehidupan mereka memburuk sebab sumber daya hutan di Jambi dan Sumatera Selatan berkurang, dan menghadapi marginalisasi oleh pemerintah dan suku bangsa lain di Jambi dan Sumatera Selatan, dan kini diperparah dengan kebakaran lahan dan hutan di sebagai Pulau Sumatera setidaknya dalam dua bulan terakhir. (Antara)