Suara.com - Ibu Meni (47), warga Bekasi, Jawa Barat, marah-marah di kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Minggu (18/10/2015). Meni tak terima putranya dibentak-bentak anggota polisi.
"Tadi kami sudah tandatangan untuk bertanggung jawab atas anak saya, harusnya anak saya dilepas. Jangan diperlakukan seperti orang kriminal yang bawa senjata tajam atau narkoba. Kalau dia narkoba tidak apa-apa dihukum, dia cuma nonton dan tidak terlibat kerusuhan," kata Meni di Mapolda Metro Jaya.
Meni datang bersama suami setelah mendapat kabar anaknya, Bimo (14), dibawa ke Polda Metro Jaya. Bimo diciduk karena dia berada di lokasi saat terjadi aksi anarkis di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, menjelang laga final Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC.
Dengan nada tinggi, dia protes kepada petugas, kenapa anaknya yang dibentak saat proses pendataan. Saat itu Bimo didata bersama ratusan remaja lainnya yang diamankan dalam kasus yang sama.
Meni mengatakan Bimo masih di kelas III SMP.
Meni tadi sampai histeris. Dia membela anaknya bahwa anaknya tidak terlibat penyerangan.
"Anak saya saya tadi dipukul polisi mukanya. Anak saya punya tiket, dia suka nonton bola. Anak saya lagi apes saja. Saya tidak terima anak saya dibentak-bentak seperti ini," kata dia.
Anak Ditangkap di GBK, Ibu Marah Lihat Anaknya Dibentak Polisi
Minggu, 18 Oktober 2015 | 19:26 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI