"Jadi, menurut saya agama selalu benar tetapi cara beragama kita yang seringkali tidak benar. Karena itu, proses beragama yang baik perlu dibangun dari Maluku, karena sesudah kerusuhan ada kebangkitan atau penataan kembali hidup baru," ujar Yong.
"Kalau diterjemahkan dalam teologi Kristen, sesudah penderitaan di salib ada kebangkitan. Jadi, kalau kita refleksikan Maluku khususnya Ambon, ini sebuah proses indah yang luar biasa. Bagi orang Kristen, Yesus sendiri menempuh jalan ini, penderitaan tetapi bangkit dengan hidup baru, dan sekarang masyarakat di daerah ini menikmati hidup baru," katanya. (Antara)