Suara.com - Suasana "panas" sebelum final Piala Presiden sudah terasa. Bukan karena para pemain kedua kesebelasan yang memanaskan situsi, namun suporter, khususnya Bobotoh yang harus ke Jakarta, basis Jak Mania.
Ketua Umum The Jak Mania, Richard Achmad Supriyanto menyangkal telah menyebarkan pesan berantai yang berisi ajakan untuk melakukan penghadangan terhadap para suporter Persib Bandung Bobotoh.
"Terkait broadcast itu saya pastikan itu bukan saya atau mengatasnamakan The Jak Mania," kata Richard di stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (17/10/2015).
Richard bahkan mengaku telah memerintahkan para suporter yang dijuluki Macan Kemayoran itu untuk tidak mendatangi stadion GBK saat pertandingan final Piala Presiden.
"Saya belum pernah menulis status di sosial media. Saya sendiri juga melarang The Jak Mania ke stadion (SUGBK," kata dia.
Menurutnya pesan berantai itu sengaja dilakukan pihak-pihak tertentu untuk menggagalkan final yang mempertandingkan Persib Bandung dan Sriwijaya FC.
"Pesan itu hoax yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang ingin menggagalkan Piala Presiden. Ini ada gerakan sistematis menciptakan kegaduhan," kata dia.
Sebelumnya polisi telah mengamankan 10 orang yang mengaku simpatisan The Jak Mania. Mereka diamankan lantaran berencana menghadang bus yang membawa suporter Bobotoh mau Viking di kawasan Pancoran Sabtu (18/10) sekira pukul 02.00 WIB.
Diduga rencana penghadangan tersebut berawal dari pesan berantai yang disebarkan melalui media sosial dan blackberry messanger.