Suara.com - Polisi menangkap seorang peretas di Malaysia, Ardit Ferizi, dan diduga berhasil menjebol sejumlah dokumen militer Amerika Serikat (AS).
Ardit dituduh memberikan semua informasi yang berhasil diretas kepada Junaid Hussain, warga Inggris yang dianggap sebagai otak kampanye media sosial kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Adapun dokumen yang berhasil dijebol, yakni data informasi pribadi lebih dari 1.000 pekerja dan anggota militer AS.
Junaid sendiri memimpin Divisi Peretas ISIS yang pernah merilis daftar nama-nama anggota militer AS di media sosial untuk dijadikan target pembunuhan.
Dia menyebarkannya lewat akun media sosial Twitter yang terkait dengan 30 halaman, termasuk data yang disediakan oleh Ardit.
Dokumen yang diretas itu termasuk ada sejumlah nama yang dikategorikan orang-orang yang dianggap berpotensi membahayakan sebagai calon teroris.
Direktur FBU James Comey mengungkapkan, daftar nama-nama itu malah bisa memicu pacara calon teroris di AS bertindak atas kemauan sendiri melakukan serangan.
Sementara otoritas Malaysia menagatakan akan koperatif dan bakal mempermudah upaya ekstradisi peretas itu ke Amerika. (News.com.au)