Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengungkapkan, mendengar kabar bakal adanya reshuffle jilid II yang akan dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).
Hal itu menanggapi kinerja satu tahun Presiden Jokowi. Menurut Fadli, kinerja saat ini tidak ada yang menonjol.
"Kan kabarnya memang demikian, mau ada semacam reshuffle jilid II karena kemarin baru Menko, kita lihat saja nanti," ujar Fadli di DPR, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Menurutnya, reshuflle ini perlu dilakukan karena dari sisi kinerja, banyak program yang tidak mencapai target.
"Bahkan dalam beberapa sisi di bidang ekonomi mengalami kemunduran yang cukup drastis," ujar Fadli.
Namun, Politisi Gerindra ini mengatakan, hal ini dikembalikan kepada Presiden karena itu adalah hak prerogatif Presiden.
"Tapi, saya kira kan presiden kalau merasa tim ini cukup kuat tidak perlu reshuffle, tapi kalau ternyata hasil evaluasinya memerlukan ini hak preogratif presiden," ujarnya.
Sebelumnya Ketua Fraksi Gerindra Ahmad Muzani menilai kalau kinerja pemerintahan Jokowi layak diberi rapor merah.
"Kalau dinilai, rapornya merah lah. Perlu remedial," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Dia menerangkan, di bidang ekonomi, saat Presiden Jokowi dilantik, rupiah berada di angka Rp9.500 per dolar, sekarang mencapai Rp13.500. Kemudian pertumbuhan ekonomi yang dulunya sekitar 6 persen, sekarang turun ke angka 5 persen. Angka inflasi serta utang luar negeri Indonesia juga meningkat.