Bagian Paling Mengerikan dari Laporan Akhir Penyelidikan MH17

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 15 Oktober 2015 | 17:48 WIB
Bagian Paling Mengerikan dari Laporan Akhir Penyelidikan MH17
Hasil rekonstruksi pesawat MAS MH17 yang ditunjukkan di Gilze Rijen, Belanda, (13/10). (Reuters/Michael Kooren)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laporan akhir penyelidikan tragedi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 telah dipublikasikan pada Selasa (13/10/2015). Dalam laporan setebal lebih dari 600 halaman itu, terungkap detik-detik mengerikan sesaat setelah pesawat dihantam rudal.

Hal itu diungkap pada bagian laporan yang dinamakan "3.14 Survival aspects" di laman 169. Laporan itu sendiri dirilis setelah penyelidikan selama 15 bulan pascajatuhnya MH17 pada 17 Juli 2014 yang menewaskan 298 penumpang dan kru, termasuk dua belas warga negara Indonesia.

Pada bagian tersebut digambarkan bagaimana dampak yang ditimbulkan ledakan rudal Buk terhadap penumpang dan kru.

Disebutkan, pilot Wan Amran Wan Hussin asal Kuala Kangsar dan pilot Eugene Choo Jin Leong dan kedua kopilot mereka tewas seketika setelah kokpit meledak dihantam rudal Buk. Namun, pesawat masih terbang sejauh 8,5 km selama sekitar satu setengah menit sebelum akhirnya hancur berkeping-keping dan jatuh ke tanah.

BACA JUGA:

Dipaksa Lakukan Ritual Aneh, Pramugari Maskapai Cina Protes

"Tidak menutup kemungkinan, beberapa penumpang masih dalam keadaan sadar untuk beberapa waktu selama jeda satu setengah menit tersebut," kata salah satu penyidik seperti dikutip News.com.au.

"Badan Keselamatan Transportasi Belanda menganggap bahwa kemungkinan para penumpang tak memahami situasi apa yang sedang mereka alami," sambungnya.

Laporan tersebut mengungkap, tidak ada bukti bahwa para penumpang sadar akan apa yang terjadi, misalnya foto dari ponsel atau pesan singkat yang dikirim ke orang terdekat. Namun, ada bukti bahwa beberapa penumpang melakukan gerakan refleks seperti mencengkeram sandaran kursi atau mengenakan masker oksigen yang terbuka secara otomatis dari atap kabin. Salah satu jenazah penumpang ditemukan dalam keadaan mengenakan masker oksigen.

Laporan itu menyebut, para penumpang mengalami beberapa faktor ekstrim saat pesawat meledak. Selain suhu udara rendah, penumpang juga dihadapkan pada barang-barang yang terlontar dan berpotensi mengakibatkan cedera fatal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI