MUI: Kerukunan Beragama di Indonesia Sangat Tinggi

Kamis, 15 Oktober 2015 | 01:25 WIB
MUI: Kerukunan Beragama di Indonesia Sangat Tinggi
Ilustrasi toleransi beragama. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan terjadinya tragedi pembakaran rumah ibadah di Desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, yang terjadi pada Selasa (13/10/2015) kemarin.

Ketua MUI Bidang Kerukunan Antarumat Beragama Yusnar Yusuf menyebut sang pembakar sebagai oknum tak bertanggungjawab.

"Dewan Pimpinan Pusat MUI sangat menyesalkan pembakaran rumah ibadah oleh oknum yang tidak bertanggungjawab di Kabupaten Singkil," ujar Yusnar di Jakarta, Rabu (14/10/2015).

MUI juga mendesak aparat berwajib melakukan penegakan hukum dan menindak semua oknum yang terlibat dalam kasus tersebut. MUI mengimbau kepada semua pihak untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan kasus tersebut.

Menurut MUI ada pihak yang tidak senang dengan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

"Menurut analisa kami ada saja orang yang tidak suka dengan kerukunan," ujar Yusnar.

Besarnya jumlah penganut Islam di Indonesia bukanlah alasan pemeluk agama lain harus mengikuti aturan dari umat mayoritas. "Tidak seperti itu. Kita harus menyadari Indonesia merupakan negara yang kerukunannya sangat tinggi," kata dia.

Ia melanjutkan walau merupakan negara dengan penganut agama Islam terbesar di dunia, Indonesia tidak bergejolak seperti halnya negara-negara Islam di Timur Tengah. Oleh karena itu dia berani mengatakan Indonesia adalah negara paling aman di dunia.

"Tetapi ada orang yang tidak suka dengan itu dan memanfaatkan momentum (untuk melancarkan aksinya)," tutur Yusnar.

Ia pun meminta semua umat beragama untuk tidak terprovokasi kabar-kabar di jejaring sosial terkait peristiwa di Aceh Singkil, yang belum tentu benar. MUI menegaskan tidak ada satu pun agama yang setuju akan kekerasan.

"Jika manusia menekuni dan melaksanakan ajaran agamanya, pasti aman. Sebab tidak ada satu agama pun yang mengajarkan kekerasan," tutur Yusnar. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI