Suara.com - Ketua DPP Gerindra Habiburrahman memperkirakan dukungan masyarakat buat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal ‘melorot’ jika sudah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi tukar guling tanah seluas 3,6 hektar pada APBD DKI tahun 2014 untuk Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat.
"Besok itu aja kalau sekali dua kali Pak Ahok diperiksa dalam kasus Sumber Waras, saya nggak yakin itu, kalau nggak merosot drastis dukungan tadi," kata Habiburrahman usai menghadiri rilis hasil survei SMRC tentang Pilkada DKI: Ahok dan Para Penantangnya untuk DKI 1 di Hotel Sari Pan Pasific, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (14/10/2015).
Gerindra, kata Habiburrahman, tidak mempermalsalahkan hasil survei yang dilakukan lembaga Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) yang menjagokan Ahok dan disebut masih populer.
"Ini kan baru beberapa bulan beliau efektif pimpin DKI, tapi udah ada ribut-ribut soal Sumber Waras dan segala macam," ujar Habiburrahman.
Seperti diberitakan, sebelumnya Ahok dilaporkan ke KPK dengan kasus dugaan korupsi jual beli tanah Rumah Sakit Sumber Waras. Kasus ini diduga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp191 miliar.
"Ada indikasi penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta. Ada kemungkinan mark up dan korupsi dalam kasus tanah RS Sumber Waras," kata pelapor bernama Amir Hamzah di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (20/8/2015).
Amir juga membawa dokumen yang diklaim sebagai hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2014.