Ahok Bakal Jadi DKI 1 Lagi, Gerindra: Itu Kan Hanya Hasil Riset

Rabu, 14 Oktober 2015 | 17:25 WIB
Ahok Bakal Jadi DKI 1 Lagi, Gerindra: Itu Kan Hanya Hasil Riset
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota DKI, Kamis (27/11/2014). [Suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut survei yang dilakukan lembaga Saiful Mujani Research dan Consulting, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan memimpin Jakarta lagi kalau pemilihan gubernur DKI dilaksanakan sekarang.

Partai Gerindra tidak menyoal hasil survei yang dilaksanakan pada Agustus 2015 itu, apalagi belum ada partai yang secara resmi mengusung nama kandidat.

"Ini hanya hasil riset yang pilgub-nya masih 1,5 tahun lagi (2017). Masih banyak masalah yang akan muncul dalam 1,5 tahun ke depan. Gerindra sendiri belum menetapkan Sandiaga Uno atau siapapun menjadi bakal cagub," ujar Ketua DPP Gerindra Habiburrahman ketika menghadiri rilis hasil survei SMRC tentang Pilkada DKI: Ahok dan Para Penantangnya untuk DKI 1 di Hotel Sari Pan Pasific, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (14/10/2015).

Partai Gerindra tidak mau terburu-buru mengumumkan nama kandidat. Partai yang didirikan Prabowo Subianto ini memiliki mekanisme tersendiri untuk menetapkan nama calon.

"Mekanismenya baru mulai beberapa bulan lagi. Dari DKI dulu dan DKI mengusulkan, kemudian ke DPP ada pansel lalu diusulkan ke dewan pembina," kata Habiburrahman.

Menurut hasil survei peluang Ahok untuk terpilih kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta lebih tinggi dibanding lawan-lawannya. Ahok mendapat dukungan 23,5 persen dari responden.

Di bawah Ahok ada nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang hanya dipilih tiga persen responden, kemudian mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo dipilih 2,1 persen responden.

Di bawah Foke, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, pengusaha dan politisi Gerindra Sandiaga Uno, dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung, yang masing-masing hanya meraih dua persen dukungan.

Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Golkar Tantowi Yahya hanya didukung 1,4 persen responden, bahkan Presiden Joko Widodo yang dulu pernah menjadi gubernur Jakarta cuma mendapat 0,9 persen dukungan, sementara mantan Presiden PKS Anis Matta 0,5 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI