Suara.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menduga, aksi sekelompok massa yang melakukan pembakaran gereja hingga berujung bentrok dua warga di Simpang Kanan, Aceh Singkil, NAD Selasa (13/10/2015) kemarin sudah terencana. Hal itu terlihat dari perlengkapan senjata tajan dan bom molotov yang mereka bawa saat melakukan penyerangan.
"Kalau melihat dari perlengkapan yang mereka bawa, ada bom molotov, ada klewang, bambu runcing, kami menduga gerakan ini sudah direncanakan," kata Badrodin di Jakarta, rabu (14/10/2015).
Dia menjelaskan, dari bentrokan itu aparat kepolisian telah menyita 20 sepeda motor, tiga unit mobil pickup, tiga unil mobil cold diesel sebagai barang bukti. Selain itu, juga menyita sejumlah senjata tajam, yakni kapak, bambu runcing, klewang, parang senjata tajam lainnya.
"Oleh karena itu saya mengimbau kepada masyarakat untuk bisa menahan diri agar jangan sampai terpancing dan terprovokasi. Saya berharap permasalahan ini diselesaikan dengan cara damai dan prosedur hukum yang berlaku," ujarnya.
Selanjutnya, kata Badrodin, anak buahnya di lapangan saat ini tengah mendalami kasus ini dan mengungkap motiv dan aktor pelaku kerusuhan.
"Kami mengidentifikasi dulu, karena ada rekaman-rekaman. Siapa yang terlibat di sana, siapa yang terluka di sana, tentu akan kami lakukan upaya-upaya hukum," jelasnya.
Kapolri: Bentrok Warga di Aceh Singkil Diduga Terencana
Rabu, 14 Oktober 2015 | 11:01 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Siap-siap Dimiskinkan, Kapolri Bidik Aset Bandar Judi Online Disita Untuk Negara
04 November 2024 | 18:22 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI