Awas Berita "Hoax" Kerusuhan di Aceh Singkil

Rabu, 14 Oktober 2015 | 00:36 WIB
Awas Berita "Hoax" Kerusuhan di Aceh Singkil
Ilustrasi kebakaran/api. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Ma'arif Institute Fajar Riza Ul Haq menilai pembiaran penyelesaian berlarut-larut insiden pembakaran gereja di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Selasa (13/10/2015) kemarin berisiko memancing kabar palsu atau hoax. Makanya penyelesaiannya harus cepat.

"Membiarkan penyelesaian kasus ini berlarut-larut akan memancing kesimpangsiuran informasi dan menyuburkan berita-berita 'hoax'," kata Fajar, Selasa (13/10/2015).

Pemerintah harus berlomba dengan waktu. Jangan sampai publik dibiarkan mengonsumsi mentah-mentah pesan berantai (broadcast) yang mengeksploitasi ketidakjelasan kasus Singkil.

Polisi juga harus mengungkap motif dan otak di alik mobilisasi massa insiden ini. Keadilan harus ditegakkan bagi semua pihak yang terlibat atau tidak sebatas untuk satu kelompok.

Sebelumnya sekelompok massa bersenjata yang berupaya membongkar paksa bahkan membakar gereja di Kabupaten Singkil, Aceh.

"Kelompok massa ini telah melanggar kesepakatan dan bertindak main hakim sendiri. Sementara tuduhan warga gereja telah melanggar kesepakatan dalam hal pembangunan gereja di wilayah Singkil harus diungkap alasannya. Apakah ada kondisi yang memaksa mereka melakukan pelanggaran seperti dipersulit perizinannya atau didorong motivasi mereka sendiri," kata Fajar.

Masyarakat juga perlu memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Pemerintah Aceh, khususnya Kabupaten Singkil, untuk dapat membicarakan solusi bersama insiden ini. Masih ada komitmen Bupati Singkil untuk mencari penyelesaian.

"Ini yang harus didorong dan diperkuat," kata dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI