Investigasi Terakhir, MH17 Ditembak Rudal BUK Buatan Rusia

Madinah Suara.Com
Selasa, 13 Oktober 2015 | 21:58 WIB
Investigasi Terakhir, MH17 Ditembak Rudal BUK Buatan Rusia
Tjibbe Joustra, Kepala Badan Keselamatan Transportasi Belanda menyampaikan hasil penyelidikan insiden MH17 di depan rekonstruksi puing di Glitze Rijen. (Reuters/Michael Kooren)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim investigasi Belanda merilis laporan akhir terkait jatuhnya pesawat MAS MH 17 di wilayah Ukraina Juli tahun lalu. Dalam laporannya, mereka memastikan MH17 yang mengakut 298 penumpang ditembak rudal BUK buatan Rusia.

Berdasarkan hasil penyelidikan tim investigasi negeri Kincir Angin, sebelum ditembak jatuh seluruh penumpang masih sadar setidaknya 60 detik hingga 90detik sebelum jatuh dan meledak.

Seluruh korban terwas diduga akibat mengalami dekompresi, kekurangan oksigen, suhu dingin yang ekstrem, hembusan udara yang sangat kuat serta tertabrak serpihan pesawat.

Dalam video simulasi yang dikeluarkan tim investigasi Belanda, rudal menghantam bagian depan pesawat, tepatnya sebelah kiri kokpit pesawat.

Perdana Menteri Ukraina Arseny Yatseniuk, hari Selasa (13/10/2015), menyatakan, dirinya tak ragu lagi bahwa pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina bagian timur oleh pasukan khusus Rusia. Pernyataan PM Ukraina itu disampaikan sesaat sebelum Badan Keselamatan Transportasi Belanda menyampaikan hasil penyidikan akhir tragedi MH17 yang terjadi pada 17 Juli 2014 silam.

Yatseniuk mengatakan, pasukan khusus Rusia yang akhirnya turun tangan menembakkan rudal ke arah MH17, lantaran para separatis pro-kemerdekaan "terlalu mabuk".

Laporan penyelidikan yang sudah lama ditunggu itu menyimpulkan bahwa MH17 ditembak jatuh oleh rudal Buk buatan Rusia. Namun, laporan tersebut tidak menyebutkan siapa yang menembakkan rudal itu.

Rudal mengenai pesawat dan menewaskan 298 penumpang dan kru, termasuk 12 warga negara Indonesia di dalamnya.

"Menurut pendapat kami, serangan itu dilakukan dari wilayah yang dikendalikan oleh tentara Rusia dan tidak diragukan lagi bahwa para separatis yang mabuk tidak mampu mengoperasikan sistem rudal Buk dan ini artinya sistem tersebut dioperasikan oleh tentara Rusia yang profesional," kata Yatseniuk dalam sebuah rapat dengan jajaran pemerintah Ukraina.

Dituding jadi dalang, Rusia membantah. Mereka menolak jika disebut mengirim senjata dan personel untuk membantu para separatis dalam konflik di Ukraina bagian timur.

REKOMENDASI

TERKINI