Suara.com - Kebenaran laporan temuan bangkai pesawat yang diduga pesawat Malaysia Airlines MH370 di hutan Filipina akhirnya terjawab. Kepolisian Malaysia, mengutip keterangan otoritas Filipina, memastikan bahwa laporan tersebut tidaklah benar.
Baca berita sebelumnya: Pesawat dan Tulang Belulang Ditemukan di Hutan Filipina, MH370?
Kepala Kepolisian Malaysia Jenderal Khalid Abu Bakar mengatakan, otoritas Filipina telah melakukan penyelidikan atas laporan soal penemuan bangkai pesawat, tulang-belulang dan bendera Malaysia di hutan Pulau Sugbay, Provinsi Tawi Tawi, Filipina.
"Filipina telah mengkonfirmasi bahwa tidak ada puing-puing pesawat," kata Khalid lewat sebuah pesan singkat kepada kantor berita Malaysia, Bernama.
Sebelumnya diberitakan, pada Sabtu pekan lalu, seorang lelaki melapor kepada kantor polisi Sandakan, Malaysia, bahwa keponakannya menemukan puing pesawat yang diduga merupakan bangkai pesawat MAS MH370.
Jamil Omar, demikian nama lelaki yang berprofesi sebagai teknisi audiovisual itu. Omar mengatakan, sepupunya sedang berburu bersama sejumlah rekannya saat menemukan puing tersebut. Omar tidak tinggal di pulau tempat puing itu ditemukan. Kepada stasiun TV Malaysia, Astro Awani, Omar mengatakan bahwa keberadaan puing tersebut menjadi buah bibir masyarakat setempat. Adalah bibinya, yang mengunjungi Omar di Sabah, yang menceritakan padanya soal temuan itu.
"Penduduk pulau mencari nafkah dengan berburu burung dan mereka membangun rumah di atas perairan. Mereka tidak menonton televisi dan oleh karena itu mereka tidak mengetahui perkembangan dunia luar," kata Omar kepada Astro Awani.
"Bibi saya (Siti Kayam) terkejut saat melihat benda tersebut (bendera), yang diambil dari bangkai pesawat dan diklaim sebagai bendera Malaysia," lanjut Omar.
Omar mengatakan, kain bendera tersebut masih utuh. Ia mengatakan, beberapa petugas kepolisian sudah datang ke rumahnya untuk merekam keterangan bibinya dan membawa serta bendera tersebut.
Lokasi penemuan bangkai pesawat tersebut jauh dari lokasi pencarian MH370. Pulau Sugbay juga amat jauh letaknya dari Pulau Reunion, tempat ditemukannya flaperon sayap pesawat yang sudah dipastikan berasal dari MH370. (News.com.au)