Suara.com - Otoritas Malaysia menyelidiki laporan temuan bangkai pesawat di sebuah hutan Filipina yang diduga puing Malaysia Airlines MH370.
Sebagaimana dilaporkan News.com.au, bangkai pesawat tersebut ditemukan seorang remaja setempat dan beberapa rekannya yang sedang berburu di hutan. Bangkai burung besi tersebut ditemukan di kawasan Tawi Tawi, Pulau Sugbay, awal bulan September lalu.
Update terbaru: Jawaban Malaysia Atas Laporan Penemuan Bangkai Pesawat dan Tulang Belulang di Dalamnya
Kelompok remaja tersebut juga dilaporkan menemukan sejumlah tengkorak di kursi pilot dan kabin. Mereka juga menemukan sehelai bendera Malaysia.
Memang, belum ada foto yang membuktikan keberadaan puing-puing pesawat tersebut. Namun, laporan soal penemuan tersebut sudah dilaporkan pada Kepolisian Sandakan, Malaysia.
Laporan itu sendiri dilayangkan oleh Jamil Omar, paman dari si remaja, yang berprofesi sebagai teknisi audiovisual. Omar tidak tinggal di pulau tempat puing itu ditemukan. Kepada stasiun TV Malaysia, Astro Awani, Omar mengatakan bahwa keberadaan puing tersebut menjadi buah bibir masyarakat setempat. Adalah bibinya, yang mengunjungi Omar di Sabah, yang menceritakan padanya soal temuan itu.
"Penduduk pulau mencari nafkah dengan berburu burung dan mereka membangun rumah di atas perairan. Mereka tidak menonton televisi dan oleh karena itu mereka tidak mengetahui perkembangan dunia luar," kata Omar kepada Astro Awani.
"Bibi saya (Siti Kayam) terkejut saat melihat benda tersebut (bendera), yang diambil dari bangkai pesawat dan diklaim sebagai bendera Malaysia," lanjut Omar.
Omar mengatakan, kain bendera tersebut masih utuh. Ia mengatakan, beberapa petugas kepolisian sudah datang ke rumahnya untuk merekam keterangan bibinya dan membawa serta bendera tersebut.
Lokasi penemuan bangkai pesawat tersebut jauh dari lokasi pencarian MH370. Pulau Sugbay juga amat jauh letaknya dari Pulau Reunion, tempat ditemukannya flaperon sayap pesawat yang sudah dipastikan berasal dari MH370.
Pemerintah Malaysia menanggapi temuan tersebut dan sudah mengarahkan Departemen Penerbangan Sipil dan Divisi Penyelidikan Kecelakaan Udara untuk menyelidiki bangkai tersebut, demikian dikutip dari Channel News Asia. Kepolisian Malaysia juga menyelidiki laporan tersebut dan meminta kepolisian Filipina untuk memastikanya.
"Tidak ada foto untuk mendukung klaim tersebut sehingga kami menyerahkan kepada polisi Filipina untuk melakukan pemeriksaan," kata Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar. Lansiran The International Business Times, butuh waktu satu sampai dua hari untuk melakukan verifikasi.
Namun, kepolisian Filipina mengaku ragu dengan kebenaran laporan tersebut. Pasalnya mereka tak mendapat laporan apa-apa soal pesawat jatuh di wilayah mereka.
"Kami akan memeriksanya namun tidak ada pesawat yang jatuh di wilayah kami, sebab jika ada tentu ada pemberitahuan dari otoritas penerbangan sipil. Sampai sekarang belum ada sama sekali," kata Staf Senio Polisi Maguindanao, Rodoleo Jocson kepada The Star online.
"Belum ada laporan pada kepolisian provinsi di Tawi Tawi soal temuan bangkai pesawat," lanjutnya.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang saat melakukan penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, Cina, pada tanggal 8 Maret 2014. Pesawat Boeing 777 tersebut membawa 239 penumpang dan kru, di mana 7 diantaranya adalah warga negara Indonesia. (News.com.au)