Politisi Nasdem Dukung Dibentuk Kader Bela Negara

Selasa, 13 Oktober 2015 | 03:35 WIB
Politisi Nasdem Dukung Dibentuk Kader Bela Negara
Peserta pendidikan bela negara melakukan aksi turun menggunakan tali (rappelling) usai upacara penutupan pendidikan pendahuluan bela negara di Kawasan Monas Jakarta, Kamis (25/9). [Antara/Wahyu Putro A]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi I DPR Supiadin AS menilai rencana Kementerian Pertahanan dalam mencetak kader bela negara harus didukung. Namun ini bukan wajib militer.

"Ide bagus karena melatih warga negara, masa nggak bagus. Tapi itu bukan wajib militer. Itu bedanya dengan wajib militer kan punya kurikulum pasti minimal enam bulan. Dulu ada sekolah perwira cadangan, yang ikut camat," ujar Supiadin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (12/10/2015).

"Kalau kemiliteran dilatih untuk menembak sampai mahir, tak tik bertempur," kata Supiadin.

Sementara itu, Supiadin menjelaskan bela negara berfokus pada latihan dasar keprajuritan.

"Selain itu latihan menanamkan sikap patroitisme, melatih disiplin, melatih baris-berbaris. Seperti Latihan kehormatan, Itu kan latihan keprajuritan, misalnya disiplin, soliditas. Kalau ada teman yang ketinggalan jangan sampai, harus kompak," tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan menargetkan akan menciptakan kader bela negara‎ sebanyak 100 juta orang dalam 10 tahun ke depan. Oleh sebab itu, semua kalangan masyarakat wajib ikut serta dalam program bela negara yang akan dilatih melalui Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kementerian Pertahanan.‎ Pelatihan dan pendidikan bela negara ini akan dimulai pada awal tahun 2016.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI