Suara.com - Hampir seluruh wilayah Gorontalo gelap gulita, Senin (12/10/2015) malam. Ini akibat pemadaman listrik yang terjadi sejak pukul 05.00 WITA.
Manajer PLN Cabang Gorontalo Putu Eka Astawa mengatakan pemadaman terpaksa dilakukan di seluruh kabupaten dan kota. Sebab ada gangguan sistem interkoneksi transmisi 150 kv dari Sulawesi Utara.
"Kami sedang berkoordinasi untuk pemulihan bertahap dengan memanfaatkan PLTD di Telaga. Tapi kemungkinan pembangkit ini tidak bisa memenuhi beban puncak malam ini," ujarnya, Senin malam.
Akibatnya pemadaman di sebagian besar wilayah harus dilakukan termasuk di luar Kota Gorontalo. PLN belum bisa memastikan gangguan tersebut bisa di atasi dan pihaknya telah menyebarkan informasi kepada para pelanggan. Pasokan listrik di Gorontalo juga berkurang dan salah satunya dipengaruhi oleh musim kemarau dan gangguan sistem.
"Pembangkit listrik tenaga air di Sulut yang harusnya berkapasitas 45 megawatt (mw) hanya bisa memproduksi 20 mw karena kekeringan di Danau Tondano," katanya.
Kekurangan produksi listrik juga terjadi di PLTU Amurang, Sulawesi Utara dari 45 mw menjadi 20 mw. Sehingga pemadaman listrik bergilir di dua daerah tersebut tidak bisa dihindari.
Dampak kekeringan juga sempat mengganggu pasokan listrik di PLTU Molotabu, Gorontalo karena terbakarnya batubara yang masih berada di kapal pengangkut. Sumber pembangkit listrik baru yang paling cepat terealisasi adalah PLTG Paguat di Kabupaten Pohuwato berkapasitas 100 mw. Satu unit berkapasitas 25 mw dari PLTG tersebut ditargetkan beroperasi pada Februari 2016. (Antara)