Bencana kabut asap yang disebabkan pembakaran hutan dan lahan oleh sejumlah perusahaan dan perorangan mengundang empati beberapa negara sahabat untuk membantu. Salah satunya datang dari Jepang.
Berbeda dengan negara lain, Pemerintah Jepang tidak memberikan bantuan pesawat water bombing, namun berupa bahan kimia beserta tenaga ahlinya untuk mempercepat pemadaman api.
"Pemerintah Jepang akan memberikan bantuan untuk mempercepat pemadaman api berupa bahan kimia beserta ahlinya," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di gedung Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2015).
Selain Jepang, Pemerintah Rusia juga akan memberikan bantuan dengan mengirimkan dua unit pesawat Amfibi berkapasitas angkut 12.000 air. Bantuan pesawat itu akan dioperasikan untuk pemadaman titik api, khususnya di lahan gambut wilayah Sumatera Selatan dan Riau.
"Selain itu saat ini juga ada pembahasan dengan Thailand dan Tiongkok mengenai apa yang diperlukan untuk penanggulangan pemadaman api. Satu hal yang perlu disampaikan, sewaktu-waktu ada pemintaan clerence biss dilakuakan sewaktu-waktu," jelasnya.
Kemudian bantuan juga akan datang dari Australia, yaitu pesawat jenis L100 . Pesawat untuk water bombing ini berkapasitas 15.000 liter. Diperkirakan akan datang dua mendatang dan akan beroperasi selama lima hari.