Sejumlah negara sahabat memberikan bantuan pesawat water bombing untuk memadamkan titik api di hutan dan lahan di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan. Bantuan pesawat pemadam itu datang dari dua negara tetangga, yakni Malaysia dan Singapuura.
"Update kerjasama dari negara lain, sampat saat ini ada dua pesawat Bombardier dari Malaysia kapasitas 6.000 liter dan dari pesawat Singapura berkapasitas 5.000 liter (air)," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di gedung Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2015).
Dua bantuan Malaysia itu adalah pesawat CL415 Bombardier, dan pesawat Hercules C-130 bersama 41 personel, serta logistik untuk water bombing. Sementara itu, Singapura mengirim bantuan helikopter Chinnok dan pesawat Hercules. Semua pesawat itu telah tiba di Lanud Palembang pada 9 dan 10 Oktober lalu.
Tim dari Malaysia ditempatkan di pangkalan udara Pangkal Pinang dan melakukan water bombing di Selapan dan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Selain Malaysia dan Singapura, Pemerintah Australia juga akan mengirimkan bantuan pesawat untuk pemadaman api yang menimbulkan kabut asap tersebut.
"Australia akan mengirimkan pesawat Hercules berkapasitas 15.000 liter. Mereka akan tiba besok (Selasa 13/10), tim sudah berada di lapangan hari ini," terangnya.
Seperti diketahui, indeks kualitas udara (PM10) di Palembang masih menunjukkan kategori berbahaya. Masyarakat setempat menjadi korban atas buruknya kualitas udara, tercatat sebanyak 83.000 warga menderita penyakit infeksi saluran pernafasan akur (ISPA). Hal ini juga masih terjadi di sejumlah daerah Sumatera yang lain dan Kalimantan.