Suara.com - Pencarian helikopter milik PT. Penerbangan Angkasa Semesta yang hilang kontak sejak Minggu (11/10/2015) masih berlangsung hingga Senin (12/10/2015).
Sebanyak 200 anggota tim SAR gabungan diterjunkan untuk melakukan pencarian di sekitar lokasi yang diduga tempat jatuhnya helikopter, kawasan perairan Danau Toba, Medan, Sumatera Utara.
"Operasi SAR juga melibatkan TNI / Polri dari Korem Kawal Samudera dan Sat Brimob Polda Sumut. Disamping TNI/Polri dalam operasi ini juga dibantu masyarakat setempat yang berada di kawasan Pulau Samosir dan Danau Toba," kata Kepala Humas Badan SAR Nasional Zainul Thahar dalam pesan tertulis.
Untuk mendukung pencarian, Basarnas mengerahkan rigit inflatable boat. Rigit inflatable boat ialah semacam perahu karet yang biasa dipakai untuk menyelamatkan korban di air daerah permukaan dangkal.
Hingga berita ini diturunkan, operasi pencarian belum membuahkan hasil.
Helikopter milik PT. Penerbangan Angkasa Semesta terbang dari Samosir pada Minggu pukul 11.33 WIB menuju Bandara Kualanamu, di tengah perjalanan, pesawat tersebut hilang kontak dari menara kontrol. Ketika itu, helikopter terbang dari Siparmahan atau pantai barat Danau Toba melintasi Pematangsiantar.
Di dalam helikopter tipe EC-130 PK-BKA ada engineer bernama Heri Purwantono dan tiga penumpang yang terdiri dari Nurhayanti, Gianto, dan Frans.