Udara Membaik, Warga Riau di Pengungsian Minta Pulang

Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 11 Oktober 2015 | 13:52 WIB
Udara Membaik, Warga Riau di Pengungsian Minta Pulang
Suasana kota Pekanbaru, Riau pada Senin (14/9). (Antara/Rony Muharman)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiring membaiknya kualitas udara Pekanbaru, Riau, pada tiga hari belakangan ini, mayoritas warga, khususnya orangtua bayi di posko evakuasi Pekanbaru, meminta diizinkan pulang ke rumah masing-masing.

"Udara sudah cerah, kami dan kedua bayi ingin pulang, biar saya bisa cari kerja," ujar Sumadi, bapak dari Gibran usia empat bulan di Pekanbaru, Minggu (11/10/2015).

Sumardi mengaku ingin melanjutkan aktifitas kehidupan seperti biasa di rumah mereka yang terletak di Rumbai.

Sementara itu, bagian Humas Pekanbaru, Mawardi, membenarkan bahwa semua orangtua bayi di posko meminta diijinkan pulang ke rumah masing-masing.

"Mereka kompak. Para orangtua bayi meminta ke dokter jaga untuk diberi izin pulang hari ini," ujar Mawardi.

Menurut Mawardi, alasan orangtua bayi ingin pulang lantaran udara mulai membaik. Sehingga bayi sudah bisa tinggal di rumah, dan orangtua kembali bekerja.

Memang terang Mawardi, tim evakuasi Sabtu malam yang terdiri dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam kebakaran, Diskes, Badan Lingkungan Hidup, sudah menggelar rapat evaluasi sementara terkait kondisi posko evakuasi yang dibuka Pemerintah kota di aula kantor sejak 10 hari lalu.

"Dalam rapat disepakati pencabutan ijin pembukaan posko baru akan dilakukan setelah hasil kondisi kualitas udara di lapangan dilaporkan ke wali kota, yang rencananya akan dilakukan Senin," ujar Mawardi.

Namun, selain itu, rapat juga membahas permintaan para ibu yang menghuni posko evakuasi untuk diiinkan pulang ke rumah masing-masing. Dengan alasan kualitas udara mulai membaik dan dari mereka ada yang memiliki aktifitas berdagang membantu ekonomi keluarga ingin memulainya.

"Makanya kami sepakat akan memintakan pernyataan para orangtua yang ingin pulang," ungkapnya.

Pernyataan ini, sebut Mawardi lagi, beserta data pendukung lainnya seperti kondisi udara Pekanbaru yang dinyatakan oleh Badan Lingkungan Hidup dan pertimbangan lainnya sebagai dasar untuk rapat evaluasi pencabutan izin pembukaan posko evakuasi dampak kabut asap pada bayi.

Ia menambahkan data terakhir penghuni posko evakuasi bayi Pemko ada tujuh dengan rincian enam bayi dan satu balita. Mereka berasal dari keluarga kurang mampu di seluruh kecamatan Pekanbaru.

"Saat ini kondisi bayi semua sehat termasuk orangtuanya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan bayi dari keluarga kurang mampu yang berada di wilayah Pekanbaru diminta dievakuasi ke posko yang dibuka khusus oleh Pemerintah kota bertempat di aula Kantor Wali Kota. Tujuannya untuk menghindari mereka terserang penyakit yang disebabkan kabut asap paska memburuknya kualitas udara wilayah tersebut akibat pembakaran lahan dan hutan (karlahut) selama kurang lebih dua bulan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI