Begini Cara Polisi Temukan Pembunuh Bocah Dalam Kardus

Sabtu, 10 Oktober 2015 | 06:31 WIB
Begini Cara Polisi Temukan Pembunuh Bocah Dalam Kardus
Ayahanda Putri Nur Fauziah (9), Asep Syaefullah, membawakan sandal jepit ke makam Putri di Kalideres, Jakarta Barat [suara.com/Nur Habibie]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Tugas berat menanti penyidik Polda Metro Jaya untuk mengungkap siapa pembunuh Putri Nur Fauziah (9).

"Kami masih mengembangkan dengan segala upaya dan daya untuk mencari pelaku pembunuhan terhadap saudari kita PNF (Putri Nur Fauziah). Saat ini kita gunakan hipnoforensik untuk mengetahui keterlibatan Agus dalam kasus ini," kata Direktur reserse kriminal Ummu Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/10/2015).

Agus yang dimaksud Krishna ialah Agus Dermawan alias Agus Pea. Dia masih diperiksa polisi sebagai saksi. Dini hari tadi, residivis tersebut ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan pencabulan terhadap bocah berinisial Y. Agus bersikukuh tidak terlibat dalam pembunuhan Putri.

Menurut Krishna metode hipnoforensik sudah sering dipakai penyidik Polda Metro Jaya untuk membantu mengungkapkan sejumlah kasus dan hasilnya sangat efektif. Metode ini bisa membaca tutur kata dan gerak gerik orang yang sedang menjalani pemeriksaan.

"Metode ini sudah beberapa lama dikembangkan di Polda Metro untuk melakukan investigasi," katanya.

Hipnoforensik Investigator, Kirdi Putra, mengakui metode ini sangat membantu upaya pengungkapan kasus.

"Metode ini kita lakukan untuk melakukan interogasi terhadap saksi atau tersangka, artinya yang kita lihat dalam hal ini adalah selain konten kata-kata yang diperhatikan, juga dapat dinilai gerak-gerik badan, sehingga dapat diketahui masih ada yang tersembunyi," kata Kirdi.

Suara.com - Putri merupakan murid kelas dua SD Negeri 05 Kalideres Pagi, Rawa Lele, Kalideres, yang ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di Jalan Sahabat RT 6/5, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 22.30 WIB. Jenazahnya dimasukkan dalam kardus. Dari hasil autopsi, sebelum dibunuh, korban mengalami kekerasan seksual.

REKOMENDASI

TERKINI