Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) untuk mau bertanggung jawab terkait masalah kabut asap yang belum kunjung sirna di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
"Kita juga meminta dengan sangat kepada Kementerian Kesehatan, bahwa mereka juga wajib bertanggung jawab," ungkap Kepala Divisi Sosialisasi KPAI, Erlinda, di Kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Jumat (9/10/2015).
"Tidak hanya (dengan) memberikan masker, tetapi masker yang dibutuhkan secara kesehatan, bukan masker yang biasa saja menutup tapi masih masuk ke dalam rongga pernapasan dan lainnya, terutama kepada bayi," ujar Erlinda menambahkan.
Lebih jauh, Erlinda mengatakan bahwa rumah sakit yang berada di Sumatera dan Kalimantan diharapkan dapat menampung sementara bayi-bayi yang masih rentan pernapasannya, selama asap masih mengudara di sana. Hal itu menurutnya adalah agar generasi Indonesia tidak tumbang sia-sia, gara-gara sikap pemerintah yang belum bisa mengatasi kabut asap yang sudah terjadi bertahun-tahun.
"Itu mereka (bayi) bisa dievakuasi, ditaruh sementara di RS, di tempat yang memang untuk perawatan mereka. Karena kita tahu, banyak sekali data yang masuk ke KPAI, karena kami juga membuat posko layanan pengaduan terkait asap ini," jelas Erlinda.
Berdasarkan data yang diperoleh KPAI, menurut Erlinda, sudah ada lebih dari 15 bayi yang menderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan keracunan akibat kabut asap ini.
"Dan lebih dari 5 bayi yang sudah dinyatakan meninggal akibat dari asap tersebut," tegasnya lagi.
KPAI: Tanggung Jawab soal Asap, Kemenkes Jangan Hanya Beri Masker
Jum'at, 09 Oktober 2015 | 17:53 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Indonesia Berhasil Operasi Jantung dengan Robot untuk Pertama Kalinya, Pasien Sembuh Lebih Cepat
15 November 2024 | 19:09 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI