Ibu dan Anak Dibantai, Komnas PA: Tak Mungkin Pelaku Orang Jauh

Jum'at, 09 Oktober 2015 | 17:11 WIB
Ibu dan Anak Dibantai, Komnas PA: Tak Mungkin Pelaku Orang Jauh
Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait [Suara.com/Luh Wayanti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait meyakini pembunuh ibu dan anak tersebut dilakukan oleh orang dekat atau orang yang pernah kenal.

"Tidak mungkin pelakunya orang jauh, pasti orang dekat. Bisa saja ada teror di situ, dari rekan bisnisnya atau siapa," kata Sirait dalam konferensi pers di Jalan Teuku Umar, Nomor 10 - 12, Menteng, Jakarta Pusat.

Ibu Dayu Priambarwati (45) dan anaknya, Yoel Immanuel (5), dibunuh di rumah mereka, Perumahan Aneka Elok, Blok A 13, Jalan Komarudin, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (9/10/2015). Istri dan anak pengusaha kusen tersebut menderita luka tusuk di bagian leher.

Untuk membantu polisi menyelidiki kasus pembunuhan tersebut, Arist berencana mengirim tim reaksi cepat Komnas PA.

Arist juga berharap kepada masyarakat sekitar tempat kejadian perkara aktif memberikan informasi untuk mengungkap siapa pelakunya.

"Ia anak umur lima tahun tidak tahu apa-apa kenapa dibantai, ibunya juga. Kami menuntut negara untuk tanggungjawab mengusut kasus ini," kata Sirait.

Anak pertama korban, Popy (19), mengatakan sebelum ibu dan adiknya dibunuh, ayahnya, Heno Pujoleksono, sering diteror orang tak dikenal.

"Iya memang sering diteror, bahkan diancam hampir mau dibakar perusahaannya. Mungkin ada saingan, yang tidak suka juga pasti ada," ujar Popy di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Rumah itu memang ditempati ibu dan dua adik Popy. Popy sendiri tinggal di Jawa Timur lantaran masih kuliah di sebuah universitas di Malang.

Popy bercerita pada saat kejadian, di rumah hanya ada ibunya dan Yoel, adik paling kecil. Sedangkan adiknya yang satu lagi yang duduk di SMA masih berada di sekolah.

"Mama nggak pernah cerita kalau ada yang tidak suka atau bertengkar dengan siapa. Tidak begitu tahu juga gimana kondisinya karena selama ini mama tidak pernah cerita apa-apa," Popy menambahkan.

Saksi bernama Agung (22) mengungkapkan sebelum ibu dan anak ditemukan meninggal dunia, dia melihat seorang perempuan datang ke rumah korban.

Tak lama kemudian, perempuan tersebut ke luar dari rumah. Sekitar lima belas menit kemudian, Agung melihat seorang lelaki datang dan masuk ke dalam rumah korban.

"Seorang pria memakai jaket hitam, helm hitam dan memakai masker masuk ke rumah korban pada pukul 14.30 WIB," kata Agung di sekitar tempat kejadian perkara.

Agung menambahkan lelaki misterius tersebut masuk ke dalam rumah tanpa terlebih dahulu mengetuk pintu, seperti kebanyakan tamu korban.

Agung ingat, lelaki tersebut datang mengendarai sepeda motor Honda Scoopy.

Sampai saat ini belum ketahuan siapa lelaki tersebut. Polisi juga belum bisa mengungkap motif kasus pembunuhan.

REKOMENDASI

TERKINI