Pemerintah Bikin Skenario Meliburkan Sekolah Terkait Bencana

Jum'at, 09 Oktober 2015 | 09:05 WIB
Pemerintah Bikin Skenario Meliburkan Sekolah Terkait Bencana
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan membuat skenario meliburkan siswa yang siswanya terdampak akibat kabut asap di sejumlah daerah. Skenario itu rencananya akan dibagi menjadi 3 bagian.

"Prinsip utamanya adalah perlakuan adil terhadap siswa dan guru di daerah terdampak asap agar tidak tertinggal dibandingkan daerah lain," ujar Anies usai jumpa pers peringatan HUT SEAMEO ke 50, di Kemendikbud, Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Anies menuturkan, skenario pertama diberikan yakni meliburkan sekolah dengan masa waktu 1 hingga 14 hari sampai etuntasan belajar tercapai.

"Yang Pertama, akan menggunakan masa liburan di bulan Desember untuk mengganti jam belajar yang hilang.  Lalu untuk Ujian Akhir Semester (UAS) ganjil dilakukan di bulan Januari dan UAS genap, Ujian Akhir Nasional (UAN) tetap sesuai jadwalnya," jelasnya.

Lanjut Anies, pada skenario kedua, pemerintah akan meliburkan sekolah dari 15 hingga 28 harii.

"Masa libur Desember untuk menggantikan jam belajar. Selain itu, UAS semester ganjil akan dilakukan bulan Februari dan  jadwal UAS genap dan UAN akan mundur dua sampai tiga minggu," katanya.

Pada tahap Skenario ketiga, sekolah meliburkan siswanya lebih dari 29 hari.

"Untuk libur darurat asap yang lebih dari 29 hari, kalender akademik akan mundur hingga ketuntasan belajar tercapai. Juga Penyesuaian jadwal UAN dan penyeleksian mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta," otuturnya.

Selain itu, Anies mengatakan,  penyusunan skenario dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah jam belajar efektif yang hilang, saat masa darurat asap sudah selesai.  

Anies menegaskan, komunikasi dan koordinasi dilakukan secara regular bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).

“Penyesuaiannya tergantung nanti penyelesaiannya. Kita kan belum tahu. Tergantung hilangnya asap berapa hari,” ucap Anies.

Anies menambahkan, dalam penanganan bencana asap kepada sekolah yang terkena dampaknya. Pemerintah menambahkan jam penanyangan televisi edukasi dan memberikan program pelayanan tentang tontonan pendidikan layak anak melalui media belajar berjaringan dengan bekerjasama dengan televisi lokal dan TVRI.

"Hal ini dilakukan untuk menyiarkan program pendidikan atau program ramah anak, dalam upaya mengurangi asap terhadap anak," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI