Suara.com - Polda Metro Jaya angkat bicara mengenai munculnya Perusahaan Ojek berbasis online baru bernama Ladyjek. Ladyjek resmi diluncurkan hari ini, Kamis (8/10/2015), di Jalan Wijaya I/5C, Tendean, Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal menghimbau agar perusahaan ojek online seperti Gojek, Grab Bike, dan Ladyjek ini tidak terlalu banyak melakukan rekrutmen. Dia beranggapan hal tersebut bisa mengganggu sistem transportasi di Jakarta.
"Ojek online itu jangan terlalu ekspansif menurut kami. Nantikan akan juga mempengaruhi sistem transportasi kita. Ini kan sudah banyak ojek-ojek ini. Dulu masih sedikit banyak penumpangnya, sekarang sudah nggak banyak penumpang. Ini yang membuat nanti banyak masalah," kata Iqbal kepada suara.com, Kamis (8/10/2015).
Dia juga khawatir jika peluncuran ojek online baru tersebut bisa menimbulkan lagi gesekan antara pengemudi ojek online dan ojek pangkalan. Terlebih pengemudi Ladyjek ini diketahui adalah perempuan dan penumpangnya pun perempuan.
"Kepolisian terus menghimbau agar tidak ada kasus-kasus kekerasan. Agar tidak ada gesekan antar sesama para pengemudi ojek online maupun ojek pangkalan," katanya.
Selain itu, pihaknya pun telah mengimbau agar pengemudi Ladyjek tidak ikut-ikutan melakukan pelanggaran lalu lintas dengan mangkal di bahu jalan untuk mencari penumpang
"Maka dari itu kita akan menghimbau mereka untuk tidak mangkal trotoar. Itu kan untuk pejalan kaki," katanya.
Ladyjek Diluncurkan, Ini Imbauan Polda Metro Jaya
Kamis, 08 Oktober 2015 | 20:29 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Ojol Besutan Muhammadiyah Tak Pungut Biaya Layanan, Gojek-Grab Patok 30 Persen
10 Januari 2025 | 17:10 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI