Suara.com - Seorang anggota ISIS yang terkenal akan kekejamannya, baru-baru ini menjadi berita setelah memperlakukan seorang remaja berusia 14 tahun dengan sadis.
Sebelumnya, tak ada yang tahu siapa anggota ISIS yang satu ini. "Bulldozer dari Fallujah", demikian ia biasa dipanggil.
Nama itu ia dapat dari perawakannya yang memang besar. Dengan bobot lebih dari 200 kilogram, si Bulldozer dari Fallujah ini memang menonjol di antara anggota ISIS lainnya.
Di pundaknya, ia mampu memanggul sebuah senjata besar yang biasa dipasang di kendaraan perang. Selama ini pula, tak ada yang tahu wajah aslinya karena ia selalu mengenakan topeng.
Adalah nasib buruk Omar, seorang remaja berusia 14 tahun, yang membuat nama si Bulldozer muncul ke permukaan. Omar menjadi korban kekejaman si Bulldozer dan kehilangan tangan dan kakinya.
Dalam sebuah wawancara dengan Channel 4, Omar mengakui bahwa dirinya bergabung dengan kelompok pemberontak Free Syrian Army. Dirinya bertugas sebagai petugas pengantar amunisi dan makanan bagi kelompok yang beranggotakan perwira militer Suriah yang memberontak serta warga sipil.
Malang bagi Omar, saat ISIS menyerbu Provinsi Deir Ezzor, Suriah, dirinya tertangkap. Ia lalu dibawa ke Mosul, Irak, dan dijanjikan kebebasan asal bersedia bergabung dengan ISIS.
Namun, karena menolak, iapun menerima konsekuensinya.
"Saya disiksa selama satu setengah bulan," kata Omar.
"Mereka bilang, 'Mengapa kau tidak mau menyatakan sumpah setia kepada ISIS?'," lanjutnya.