Ayahanda Bawakan Sandal Nomor 38 ke Makam Bocah Dalam Kardus

Siswanto Suara.Com
Kamis, 08 Oktober 2015 | 17:48 WIB
Ayahanda Bawakan Sandal Nomor 38 ke Makam Bocah Dalam Kardus
Ayahanda Putri Nur Fauziah (9), Asep Syaefullah, membawakan sandal jepit ke makam Putri di Kalideres, Jakarta Barat [suara.com/Nur Habibie]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kisah tentang mendiang Putri Nur Fauziah alias Eneng (9) seakan tak ada habisnya.

Sepekan sebelum murid kelas dua SD Negeri 05 Kalideres Pagi dibunuh, dia minta kepada ayahnya, Asep Syaefullah (42), agar dibelikan sandal jepit.

Namun, karena ketika itu Asep sedang sibuk, Asep lupa memenuhi permintaan Putri.

"Belum sempat saya belikan, karena saya lupa," kata Asep saat berziarah ke makam Putri, Kamis (8/10/2015).

Putri merupakan anak pasangan Asep dan Ida Farida. Tapi, tiga tahun lalu, Asep dan Ida bercerai.

Asep kepikiran terus dengan permintaan itu yang ternyata merupakan permintaan terakhir anaknya. Sampai akhirnya, dia membeli sandal dan sandal tersebut siang tadi dibawa ke makam Putri.

"Saya belikan sandal nomor 38 buat Putri, soalnya kaki Putri ukurannya segitu," ujarnya.

Putri ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di Jalan Sahabat RT 6/5, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 22.30 WIB. Pembunuhnya diduga seorang paedofil.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menemukan indikasi kuat Putri mengalami kekerasan seksual berkali-kali sebelum dibunuh.

"Hasil keterangan forensik terindikasi kuat bahwa korban bukan sekali ini menjadi korban pelecehan. Lebih dari sekali," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya. Hal itu berdasarkan dari audit forensik yang dikeluarkan Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri terhadap jenazah Putri.

REKOMENDASI

TERKINI