Panwas Pilkada Dipukuli dan Dikejar-kejar sampai Bandara

Kamis, 08 Oktober 2015 | 16:14 WIB
Panwas Pilkada Dipukuli dan Dikejar-kejar sampai Bandara
Ketua Bawaslu Muhammad, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, dan Jaksa Muda Pidana Umum A. K. Basuni Masyarif di Bawaslu [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Muhammad mengungkapkan ada banyak pengawas proses pilkada serentak yang mendapatkan teror dari kelompok politik tertentu di sejumlah daerah.

"Ada beberapa anggota kami di daerah mendapatkan intimidasi, bahkan mengalami kekerasan fisik," kata Muhammad usai menandatangani nota kesepahaman penanganan pelanggaran pilkada serentak dengan Polri dan Kejaksaan Agung di gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2015).

‎Dia mencontohkan kasus di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Anggota Panwaslu di daerah tersebut dipukuli oleh anggota DPRD karena memproses kasus pelanggaran pilkada.

"Bahkan ada anggota kami yang dikejar-kejar sampai ke bandara," kata Muhammad.

Di sejumlah daerah lainnya, kata Muhammad, petugas pengawas ditekan secara psikis dan hal itu sangat mengganggu netralitas mereka.

Muhammad berharap kasus tersebut dapat ditangani aparat penegak hukum. Petugas pengawas, katanya, harus mendapat perlindungan.

"Oleh sebab itu kasus tersebut kami serahkan kepada Pak Kapolri, sehingga panwas bekerja tidak takut, dia bisa bekerja netral untuk menegakkan aturan," katanya.

REKOMENDASI

TERKINI